RATUSAN ORANG HADIRI PEMUTARAN "OCEAN WORLD" BERSAMA WWF-INDONESIA
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (05/10)-Ratusan orang berbondong-bondong menghadiri acara “Nonton Bareng” film dokumenter Ocean World 3D di Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (05/10). Para pengunjung terdiri dari tim WWF-Indonesia beserta supporter dan volunteer, mitra korporasi, media massa, serta masyarakat luas yang jumlahnya mencapai 300 orang lebih.
Film dokumenter karya sutradara Jean Jacques Mantello ini merupakan produk edutainment hasil kolaborasi The United Nations Environment Programme (UNEP) dan WWF. Acara pemutaran Ocean World dibuka oleh Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah dan Anggota Dewan Pengawas WWF-Indonesia Rizal Malik.
“Saya yakin film ini bisa menjadi inspirasi kita semua…Saya khawatir di kemudian hari ada beberapa kawasan laut kita, pulau-pulau kecil dan sebagaianya akan terkena dampak parah akibat perubahan iklim..Mudah-mudahan setelah menyaksikan film ini, kita bisa mulai menyadari apa yang bisa kita lakukan bersama-sama, bagaimana kita bisa berperan dalam menjaga terumbu karang, menjaga ekosistem laut dan juga bagaimana kita bisa lebih bijak memilih makanan dari laut,” ungkap Fitrian.
Pengambilan gambar Ocean World dilakukan di beberapa lautan terindah di dunia, antara lain California, Kelp Forest, Great Barrier Reef di Australia, dan Pulau Roca Partida di lepas pantai Meksiko yang merupakan rumah bagi ribuan hiu. Penonton diajak untuk menyaksikan berbagai peristiwa bawah laut yang mempesona, seperti perburuan ikan singa, kelompok lumba-lumba yang bermain-main dengan ganggang, atraksi menarik siput laut yang gemulai meliuk-liukkan badannya, serta aksi mamalia air terbesar di dunia.
Selain mengajak publik untuk mengenal biota laut melalui film Ocean World, WWF juga memutar dokumentasi Earth Hour 2009, karya Ahmad Meontaba . Pemutaran perdana film pendek Earth Hour adalah bentuk ungkapan terima kasih WWF atas kontribusi dari berbagai pihak yang mendukung kampanye global Earth Hour.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda untuk Earth Hour 28 Maret lalu. Ada 13 korporasi yang mendukung , ada 11 media yang terlibat dan ada 100 pemberitaan mengenai Earth Hour. Sementara dukungan aksi mematikan lampu yang kami dapat dari facebook mencapai 300.000 supporter. Saya berharap tahun depan bisa meningkat menjadi 1 juta pendukung, 2 juta, bahkan 3 juta…”, jelas Rizal Malik dalam sambutan singkatnya.
Rangkaian acara “Nonton Bareng Ocean World” diakhiri dengan penyerahan Journalist Fellowship oleh WWF-Indonesia pada dua jurnalis yang dinilai aktif dalam memberitakan isu lingkungan. Dua jurnalis tersebut adalah Adianto P. Simamora dari harian Jakarta Post dan Untung Widyanto dari Majalah Tempo. Keduanya akan diberangkatkan ke Kopenhagen untuk meliput KTT Perubahan Iklim Desember mendatang.