PROGRAM NEWTREES DI DAS CILIWUNG MENDAPAT DUKUNGAN NOKIA
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (19/08)-, NOKIA Indonesia didukung oleh TES-AMM dan WWF-Indonesia meluncurkan program Give and Grow, “Beri Handphone, Tumbuh Pohon,” di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/08). Melalui program tersebut, publik didorong untuk memberikan ponsel dan aksesoris bekas mereka untuk didaur ulang.
Selain melalui edukasi publik agar bijak mengelola sampah elektronik, NOKIA Indonesia dan mitranya TES-AMM Indonesia juga akan memberikan donasi kepada WWF Indonesia untuk program penanaman pohon ‘NEWtrees’ di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.
Peluncuran tersebut dihadiri oleh Country Manager Nokia Indonesia Bob McDougall, Regional Manager Environmental Affairs Market, NOKIA SEAP (South East Asia Pacific) Francis Cheong, Head of Marketing NOKIA Indonesia Riadi Sugihtani, Environment Specialist TES-AMM Indonesia Chandra Mahjoedin, Ketua Dewan Pengurus WWF-Indonesia Kemal Stamboel serta Direktur Governance, Community Empowerment and Corporate Engagement (GCCE) WWF-Indonesia Nazir Foead.
“Hanya tiga persen pengguna ponsel di dunia yang mendaur ulang ponsel mereka. Inilah yang kemudian mendorong pihak kami menginisiasi program NOKIA Give and Grow untuk menumbuhkan kesadaran publik bahwa ponsel dan aksesoris bekas dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat,” papar Bob McDougall dalam pidatonya.
Program daur ulang ponsel dan aksesorisnya ini telah dimulai NOKIA sejak tahun 1997 dengan menempatkan lebih dari 5.000 drop box di 85 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, perusahaan tersebut telah menyediakan box daur ulang di 91 NOKIA Care Centre untuk memberikan kemudahan kepada konsumen memberikan ponsel dan aksesoris bekas mereka untuk didaur ulang. Jika semua ponsel telah terkumpul, maka TES-AMM akan mengirimkannya ke pabrik di Singapura untuk proses daur ulang.
”Setiap ponsel yang didaur ulang, kita akan bongkar komponennya. Di dalamnya ada plastik, logam, aluminium, bahkan emas. Lalu seluruhnya akan dikelompokkan sesuai jenisnya untuk dibuat produk baru,” kata Environmental Specialist TES-AMM Indonesia Chandra Mahjoedin.
Nazir Foead, Direktur GCCE WWF-Indonesia menyambut baik inisiatif NOKIA dalam program daur ulang sampah elektronik (e-waste) tersebut, “Upaya penyelamatan lingkungan tidak akan pernah cukup jika hanya dilakukan oleh NGO dan pemerintah, partisipasi aktif dunia usaha juga dibutuhkan. Kemitraan WWF dengan NOKIA yang sudah terjalin sejak 2007 lalu, termasuk yang baru di Ciliwung ini, itu nantinya kami harapkan juga dapat menggerakkan korporasi lainnya yang ingin menyumbangkan sebagian energinya untuk konservasi.” ***