PRESIDEN DESAK ISU PERUBAHAN IKLIM DI G-20
Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mendesak para pemimpin negara maju untuk berkomitmen menekan emisi gas buang dalam pertemuan negara-negara kelompok G-20 di Pitsburgh, AS, pada 24-25 September 2009.
""Presiden Yudhoyono akan berbicara terkait perubahan iklim, dengan salah satu poin utama yang akan disampaikan bahwa di tengah krisis global jangan melupakan urusan yang lebih besar, yaitu dampak perubahan iklim,"" kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal sebelum bertolak bersama rombongan Presiden di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (23/9).
Dino mengatakan, Presiden akan tampil untuk membahas masalah lingkungan hidup. Tema itu juga akan disampaikan Presiden berkaitan dengan pertemuan soal perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark, Desember mendatang.
Misi lain yang juga menjadi agenda pemerintah Indonesia adalah medesak agar G-20 ditetapkan sebagai lembaga tetap dan resmi dunia untuk masalah ekonomi. Jangan sampai forum yang terbukti cukup efektif untuk mencegah meluasnya krisis keuangan global itu justru dibubarkan setelah krisis berhasil diatasi.
""Indonesia tidak ingin forum ini hilang setelah krisis teratasi, tapi dapat berjalan terus menerus. Forum ini juga merefleksikan perubahan ekonomi dunia yang tidak lagi ditentukan AS dan Eropa, tapi banyak negara yang menjadi kekuatan baru ekonomi dunia,"" katanya.
Setelah pertemuan G-20, pada 26 September Presiden akan bertolak ke Boston (AS) untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha AS dan akan melihat presentasi mengenai energi terbarukan.
""Presiden juga akan memberikan pidato di Universitas Harvard dengan tema ‘Harmony among Civilization’, yaitu bagaimanan misi Presiden SBY yang menginginkan agar di abad 21 tidak perlu ada perbenturan peradaban atau agama, tetapi sebaliknya tercipta harmoni atau toleransi antar-semua peradaban dan agama,"" katanya.
Di sela-sela pertemuan itu, tambahnya, Presiden juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara dari Jepang, Australia dan Thailand.
Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat kepresidenan milik Garuda Indonesia dengan seri pesawat A 330-300,
Ikut bersama rombongan Presiden adalah Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendag Mari Elka Pangestu, dan Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat. (T.Ys/ysoel)