PERDAGANGAN LEGALITAS PRODUK KAYU DI UNIT KECIL MENENGAH JEPARA
Oleh Dita Ramadhani
Jepara -- Pada tanggal 21 – 22 Januari 2014, sejumlah wartawan dari Jakarta dan Semarang berkesempatan mengikuti media briefing mengenai perdagangan legalitas kayu di Indonesia dan Uni Eropa. Media briefing dilakukan di Jepara, Jawa Tengah, salah satu kabupaten yang merupakan kantung industri kayu terbesar di Indonesia.
Acara ini bertujuan agar para wartawan mengetahui gambaran besar mengenai Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), EUTR (European Union Timber Regulation), dan proses VPA (Voluntary Partnership Agreement) antara pemerintah Indonesia dan Uni Eropa. Pada kesempatan ini, hadir pula Head of EU Delegation, Collin Crooks. Menurut Collin, EUTR dibuat untuk mendukung peraturan legalitas negara – negara produsen kayu non EU seperti Indonesia. Selain media briefing, rombongan berkunjung ke salah satu UKM, PT. Cambium Furni Industri, di Jepara. Cambium memproduksi perabot kayu untuk diekspor di beberapa negara Uni Eropa, Turki, Rusia, dan Australia. Cambium telah memperoleh sertifikasi lacak balak lestari dari FSC (Forest Stewardship Council) dan sedang proses mendapatkan sertifikasi SVLK.
Dalam kunjungan dua hari ini, rombongan yang terdiri dari para wartawan, delegasi Uni Eropa, WWF dan ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) disambut hangat oleh Bupati Jepara, Bapak Ahmad Marzuki pada hari ke-dua. Pada sambutannya, Bapak Ahmad Marzuki menegaskan bahwa SVLK dibutuhkan agar produk kayu Indonesia diterima pasar luar negeri dan membuka lebih banyak pintu bagi produk kayu Indonesia berkembang lebih luas lagi.
Kunjungan wartawan ke Jepara merupakan bagian dari upaya WWF dan ASMINDO dalam memperkenalkan lebih jauh tentang SVLK dan perdagangan legalitas produk kayu Indonesia, terutama dari sisi UKM. Kunjungan ini dilaksanakan di bawah proyek SWITCH ASIA, dimana Sustainable Consumption and Production diterapkan pada pemanfaatan hasil hutan. WWF melalui program Global Forest and Trade Network (GFTN) bersama ASMINDO membantu mendampingi UKM di Indonesia dalam meningkatkan kesadartahuan mereka mengenai SVLK dan memperoleh sertifikat SVLK. Proyek SWITCH ASIA didukung oleh Uni Eropa.