PENINGKATAN KAPASITAS PEMAHAMAN PENGELOLAAN & ZONASI TAMAN NASIONAL
Manokwari, (03/06/2009)– Selama dua hari bertempat di Balai Basar Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Manokwari diadakan workshop peningkatan pemahaman konsep pengelolaan dan zonasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang diikuti oleh staf lapangan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Setelah adanya zonasi taman nasional yang proses penentuannya melalui penelitian dan dengan mendapatkan input dari berbagai pihak terkait maka perlu untuk mengadakan penyegaran dan pemantapan bagi petugas untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat di kampung-kampung di dalam kawasan taman nasional.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengsosialisasikan konsep zonasi Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih dan untuk meningkatan kapasitas petugas SPTN dalam mensosialisasikan zonasi taman nasional kepada Masyarakat. Selain itu diharapkan selepas kegiatan ini para staf akan memiliki peningkatan teknik dalam menggagas revisi zonasi ditingkat masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti oleh 25 orang staf Balai Besar Taman Nasional yang bertugas di Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Nabire, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Wasior dan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Yembekiri. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama WWF-Indonesia dan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
==Selesai==
Untuk informasi lebih lanjut:
- Ir. Kemal Amas, MSc. Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Jl. Esau Sesa Sowi Gunung Manokwari Papua Barat. Tel 0986 212303. Fax 0986 214719. Email btntc@telkom.net
- Herman Orisu, WWF-Indonesia Papua Marine Portofolio Manager. Hp 085244708509, email horisu@wwf.or.id atau Marthen Leuna, WWF-Indonesia Teluk Cenderawasih Project Leader. Hp 08124812444. Email mleuna@wwf.or.id
Catatan untuk redaksi:
- Tentang TN. Teluk Cenderawasih
Teluk Cendrawasih adalah kawasan lindung berstatus Taman Nasional yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 472/Kpts-II/1993 dengan luas 1.453.500 Ha. Terdapat dua wilayah administratif, yaitu Kabupaten Teluk Wondama dengan 13 distrik yang seluruh wilayah perairannya berada dalam kawasan taman nasional serta Kabupaten Nabire dengan 2 distrik yaitu Distrik Yaur dan Teluk Umar masuk dalam kawasan taman nasional. Total 15 distrik di dalam taman nasional dengan 31.453 jiwa bermukim di dalamnya.Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki ± 46 jenis vegetasi daratan pulau, mulai dari vegetasi hutan pantai sampai dengan hutan pegunungan daratan pulau. Pada ekosistem padang lamun yang luas ditumbuhi Thalassia sp, Enhalus sp, dan Cymodeca sp, Siringodium sp, Halopilla sp, yang menahan banyak bahan endapan organik dan anorganik sehingga membentuk suatu lingkungan yang dipenuhi bahan makanan yang cukup bagi sekian banyaknya fauna khususnya Duyung (Dugong dugon), serta menjadi tempat pembiakan bagi berbagai jenis ikan, penyu dan biota laut lainnya. Terdapat ± 200 jenis karang, yang terdiri dari 67 genus dan sub genus 183 jenis karang Scleractinia tersebar pada tepi pulau baik pulau besar maupun kecil.
- Tentang WWF-Indonesia
WWF-Indonesia merupakan yayasan independen yang terdaftar sesuai hukum Indonesia. Sebagai Jaringan Global, WWF bekerja di lebih dari 90 negara dan didukung oleh hampir 5 juta pendukung di dunia. Kantor sekretariat nasional WWF-Indonesia berada di Jakarta, memimpin dan mengkoordinasi 20 Kantor Lapangan serta menjamin keselarasan WWF-Indonesia serta Prioritas Global Jaringan WWF di dunia. Program Konservasi WWF-Indonesia bekerja di 17 Propinsi dengan lebih dari 300 staf.Di Papua WWF-Indonesia mulai bekerja Tahun 1980 dan telah membantu pemerintah untuk menginisiasi kawasan-kawasan konservasi penting di kawasan ini. Program WWF di Papua dikenal sebagai WWF-Indonesia Region Sahul yang mencakup Provinsi di Papua dan Papua Barat, dengan program konservasi terrestrial (hutan dan air tawar) serta kelautan (laut dan spesies laut). WWF-Indonesia Region Sahul bekerja melalui enam kantor lapangan (Sorong, Wasior, Merauke, Mapi, Wamena dan Jayapura) yang dikoordinir dan didukung oleh kantor koordinasi program di Jayapura. Bersama pemerintah dan mitra pembangunan, WWF-Indonesia Region Sahul mendorong pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekologis dan sosial budaya di Tanah Papua.