KEGIATAN MULUNG CILIWUNG DALAM RANGKA HARI SUNGAI NASIONAL
WWF-Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di Sungai Ciliwung. Kegiatan Mulung Ciliwung kembali dilakukan bersama Volunteer HSBC-Indonesia dan berkolaborasi dengan Komunitas Sahabat Sungai Srengseng Sawah dan Dharmapala Akademi Pimpinan Perusahaan (APP). Kegiatan Mulung Ciliwung kali ini mengundang Bank Sampah Sejahtera dari Kota Bogor, untuk berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan sampah yang lebih baik pada skala rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2019 di Sungai Ciliwung Segmen Srengseng Sawah, tepatnya di Saung Bambon Riverside. Kegiatan kali ini berasa spesial karena bersamaan dengan momen peringatan Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap tahunnya pada 27 Juli.
Untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan sampah plastik pada skala rumah tangga, kegiatan Mulung Ciliwung kali ini mengundang Bank Sampah Sejahtera. Perwakilan dari Bank Sampah Sejahtera menjelaskan mengenai apa itu bank sampah, bagaimana cara bergabung dan membuang sampah ke bank sampah, serta mengajak peserta untuk mengelola sampah secara baik dan tidak menggunakan kembali barang yang tidak terpakai. Pelatihan ini diberikan agar tidak ada sampah yang terbuang dalam skala rumah tangga. Tidak hanya itu, Bank Sampah Sejahtera juga menunjukkan hasil karya dari barang tak terpakai seperti tas jinjing, tas bekal, tas ransel dan pouch yang terbuat dari plastik kemasan hingga keset kaki dari sprei yang sudah tidak terpakai lagi.
Peserta kegiatan berasal dari berbagai kalangan yaitu volunteer HSBC-Indonesia, volunteer Panda Mobile, BPDAS Ciliwung, komunitas Sahabat Sungai Srengseng Sawah, Dharmapala APP, komunitas Laskaru, dan komunitas lainnya hingga warga sekitar. Seluruh peserta sangat antusias melakukan kegiatan Mulung Ciliwung dan pembuatan eco-brick yang dilakukan secara bersamaan. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Kecamatan Jagakarsa yang membantu mengurus pengangkutan sampah hasil Mulung Ciliwung. Aksi yang dilakukan para relawan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 62 karung dengan berat sekitar 1.550 kg (1,5 ton) sampah dengan dominan sampah plastik. Kegiatan ini diharapkan dalam menumbuhkan kepedulian bagi peserta terlibat dan warga sekitar yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Diskusi Konservasi sebagai penutup kegiatan Mulung Ciliwung juga dilakukan dan menghadirkan Sandiaga Uno sebagai aktifis peduli lingkungan, Agus Haryanto sebagai Manager Program Site Ciliwung, Asdat sebagai Ketua Sahabat Sungai Srengseng Sawah, Solihin sebagai salah satu relawah Sahabat Sungai, Rezza perwakilan dari Laskar Krukut Luhur (Laskaru) yang dimoderatori oleh Ari dari Kedai Pena. Tema Diskusi Konservasi kali ini membincangkan keadaan Ciliwung saat ini dan harapan untuk Sungai Ciliwung ke depannya. Sandiaga Uno menyayangkan keadaan Sungai Ciliwung saat ini, “dulu Sungai Ciliwung merupakan pusat peradaban yang kini seakan-akan sebagai halaman belakang oleh masyarakat saat ini,” pungkasnya.
Agus Haryanto selaku Manager Program Site Ciliwung berharap ke depannya tidak ada lagi kegiatan Mulung Ciliwung karena masyarakat sudah sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai sehingga Sungai Ciliwung sudah bebas dari sampah. Bersama-sama kita bisa mewujudkan harapan tersebut, tidak hanya melalui kegiatan Mulung Ciliwung namun bisa melalui aksi diri sendiri dengan mengurangi penggunaan plastik serta lebih bijak dalam mengelola sampah sehari-hari.