MENUMBUHKAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DI TENGAH SEJUKNYA HUTAN SANGGA BUANA
Oleh: Natalia Trita Agnika
“Suara burung apa saja itu?” tanya seorang lelaki paruh baya yang mengenakan pakaian khas jawara Betawi. Anak-anak sekolah dasar yang duduk manis di hadapannya serentak mendongak mencari sumber suara. Dengan bangga, lelaki bernama Haji Chaeruddin atau yang akrab disapa Babe Idin tersebut kemudian menjelaskan bahwa di Hutan Sangga Buana, lokasi tempat mereka berada saat itu, terdapat beberapa jenis burung, seperti kutilang, tekukur, angsrit, dan kentet. Babe Idin juga menjelaskan bahwa di Hutan Sangga Buana terdapat banyak pohon yang dulunya sering ditemukan di bantaran sungai di daerah Jakarta. Sebut saja pohon kecapi, jamblang, buni, dan gowok.
Babe Idin merupakan pemilik lahan Hutan Sangga Buana di bilangan Cinere, Depok, dan merupakan tokoh pejuang lingkungan yang telah banyak berjasa dalam mengubah lingkungan di sekitar Kali Pesanggrahan menjadi lebih asri dan ramah lingkungan. Sambutan hangatnya membuat 60 siswa SDN Sawangan 02 Depok makin bersemangat dalam mengikuti kegiatan “Volunteering Day” yang diselenggarakan oleh Panda Mobile WWF-Indonesia bersama HSBC pada (27/02) silam. Kegiatan tersebut melibatkan 20 staf HSBC dan Bank Ekonomi yang tergabung menjadi volunteer. Dalam sambutannya, selain menyampaikan pesan kepada para siswa, Babe Idin juga berpesan kepada para volunteer supaya mempertahankan kelestarian alam. Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah di sekitar bantaran sungai.
Usai mendengarkan sambutan, kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok. Para siswa sekolah dasar mendengarkan dongeng tentang orangutan yang disampaikan oleh Kak Ryan. Selama storytelling berlangsung, para volunteer HSBC dan Bank Ekonomi mendapatkan pelatihan kreativitas cukil kayu bersama komunitas Transformasi Hijau dan pembuatan tas dari kaus bekas bersama para volunteer Panda Mobile. Pembuatan tas mendapat respon yang positif. Mereka sangat senang menyadari kaus bekas yang mereka miliki dapat bermanfaat untuk hal lain dan tidak menjadi sampah.
Suasana Hutan Sangga Buana yang teduh karena banyaknya pohon membuat para siswa leluasa bergerak. Setelah mendengarkan storytelling mereka diajak bermain permainan memilah sampah. Dalam jangka waktu tertentu, mereka diajak mengumpulkan semua sampah yang ada di sekitar hutan. Ketika sudah terkumpul, mereka diminta untuk memilah berdasarkan jenisnya (organik atau anorganik). Para volunteer Panda Mobile kemudian menjelaskan waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing jenis sampah untuk terurai. Melalui permainan ini, para siswa makin menyadari bahwa membuang sampah sembarangan dapat turut menyumbang kerusakan lingkungan.
Di penghujung kegiatan, para volunteer dari HSBC dan Bank Ekonomi mendapatkan wawasan baru melalui diskusi tentang lingkungan bersama staf WWF-Indonesia. Diskusi ringan dan santai tersebut membahas tentang pengolahan sampah yang ada di Hutan Sangga Buana, persoalan air bersih, serta tentang gaya hidup hijau. Lydia, salah satu volunteer dari Bank Ekonomi yang baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini merasa senang karena memperoleh banyak pengetahuan baru. “Senang saya bisa mengetahui cara membuat tas dari kaus bekas. Kegiatannya juga bagus karena jadi bisa tahu tentang lingkungan hidup dan tentunya berbagi ke orang lain,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hj. Nurjanah, wali kelas 3 SDN Sawangan 02 Depok yang mendampingi para siswa. “Senang banget, ya. Ini baru pertama kalinya kegiatan anak mengunjungi hutan. Kalau di sekitar sekolah kan sudah banyak lahan yang jadi perumahan. Dengan begini, anak-anak jadi merasakan secara langsung dan mengenal lingkungan,” ungkapnya.