MENILIK PUSAT BELAJAR HOLEY NAREY
Sekelompok anak-anak dari Kampung Sereh, sore itu datang ke pusat belajar holey narey yang terletak di kantor WWF-Indonesia, Pos 7 atas, Sentani, Papua. Saat itu, waktu menunjukkan pukul empat sore, suara langkah kaki kecil terdengar menyusuri jalan disertai dengan suara tawa mungil anak-anak. Tak lama kemudian terlihat sekelompok anak-anak melewati pagar kantor dengan penuh semangat bersautan memanggil Kak Nixon Dasem, salah satu staff pengajar WWF-Indonesia di pusat belajar Holey Narey. Kak Nix panggilan akrabnya, menyambut hangat anak-anak untuk bergegas masuk supaya sesi belajar dapat dimulai.
Holey Narey didirikan pada 8 Agustus tahun 2018, penamaan Holey Narey merupakan pemberian dari Kepala Suku dan Tokoh Masyarakat Kampung Sereh yang dikenal bersajaha yakni Bapak Amos Ondi. Nama Holey Narey sendiri berasal dari bahasa tradisional asal Sentani yang memiliki dua arti, Holey berarti lingkungan yang baik dan nyaman, Narey berarti mahluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut.
Pusat belajar Holey Narey merupakan wadah untuk berkumpul, menjadi pusat pengembangan kapasitas, serta pembelajaran bagi kelompok masyarakat, pemerintah, akademisi, keagamaan, masyarakat adat terutama kelompok perempuan, pemuda, anak-anak dan kelompok disabilitas dalam pengembangan literasi lingkungan, advokasi, konservasi dan pemberdayaan masyarakat.
Sebagai pusat komunikasi dan edukasi, Holey Narey diharapkan mampu menjalin kerja sama yang selaras dan harmoni serta menjadi pusat ilmu pengetahuan dan keterampilan yang integral berbasis ekologi.
Visi dan Misi Holey Narey
Holey Narey memiliki visi menjadi pusat belajar kolaboratif tentang flora dan fauna khas Papua yang dikelola secara berkelanjutan, disisi lain juga untuk mempromosikan tradisi lokal masyarakat sehingga ekosistem dilestarikan untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Sedangkan misi dari Holey Narey adalah sebagai pusat belajar yang bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat di Indonesia, secara khusus di Tanah Papua
Program Pembelajaran di Holey Narey
Sejak diresmikan dan dibuka kembali setelah pandemi tahun 2020, Holey Narey menerima banyak permintaan kunjungan belajar maupun undangan mengajar ke luar. Di tahun 2023, sudah lebih dari 10 sekolah formal dan non-formal yang berkunjung. Jika ditotal, selama 3 bulan terakhir tercatat sebanyak kurang lebih 1.800 anak melakukan kunjungan dan berkegiatan di Holey Narey. Beberapa sekolah tersebut diantaranya, Taman Baca Efata, SD Inpres Sereh, SD Kalam Kudus Kotaraja, TK Kalam Kudus, TK Papua Kasih, SMA Muhammadiyah Sentani, Pathfinder Advent, SD Advent Doyo, SD Abe Ale, SD Permata Kristen, SD BTN Kotaraja, SMP Papua Kasih, SMP Bonaventura, Taman Baca Yoboi.
Holey Narey memberikan tematik pembelajaran yang dibagi menjadi 5 kategori yaitu konservasi inklusif, ketahanan pangan, gender, mata pencaharian berkelanjutan dan, perubahan iklim. Dikemas dalam paket pembelajaran Panda Goes To School, Panda Goes To Campus, Perpustakaan/ Taman Baca, Panda Days Out, dan Visit To Holey Narey. Pembelajaran yang ditawarkan dengan konsep menarik dan menyenangkan membuat siapa saja dengan mudah menerima informasi edukasi lingkungan yang dipaparkan dengan harapan memberikan dampak yang baik untuk keberlanjutan.
Pembelajaran bersama Hub
Holey Narey juga memiliki pusat belajar dibeberapa lokasi dampingan WWF-Indonesia seperti Sekolah Lapang Kire-Kire Syal Gwibin Gol yang terletak di Kampung Sawe Suma, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura. Di sekolah lapang ini semua masyarakat dapat berkreatifitas mulai mama-mama yang membuat noken dan kerupuk sagu, hingga pemuda pemudi yang aktif mengajar di sekolah lapang. Kemudian, anak-anak yang belajar literasi lingkungan, hingga pengembangan ekowisata Burung Cenderawasih. Kegiatan rutin dilakukan setiap minggu dan setidaknya mengumpulkan 36 anak, pemuda dan perempuan dalam aktifitas belajar bersama.
Selain itu Kampung Soaib juga menjadi pusat belajar dari Holey Narey yang memberikan pengetahuan tentang model Agroforestri/ tumpangsari berkaitan dengan kakao organik serta budidaya Anggrek sebagai salah satu kegiatan pengembangan ekonomi yang menerapkan konsep keberlanjutan.
Kemudian ada Dusun Sagu Kampung Sereh yang dikelola oleh Kelompok Muda Robongholo yang lokasinya paling dekat dengan Holey Narey. Berjarak hanya sekitar 5 menit berjalan kaki, Dusun Sagu menjadi hub pusat belajar yang menawarkan pengetahuan kearifan lokal masyarakat Papua dalam pengelolaan sumberdaya alam, termasuk dusun sagu.
Lalu ada Kelompok Remay yang mendukung peningkatan kapasitas guru-guru dalam mengambangkan minat muatan lokal dalam integrasi pada kurikulum merdeka Kelompok ini mengajar para guru tentang kerajinan membuat anyaman, noken, hiasan kepala dari bahan tradisional untuk mengampanyekan keterampilan tradisional dalam memanfaatkan sumberdaya hutan untuk mempromosikan identitas budaya.
Pendidikan dan kampanye penyadartahuan lingkungan penting untuk diajarkan sejak dini agar nantinya saat mereka beranjak dewasa dapat mengambil bagian dan berperan dalam perlindungan dan pelestarian alam yang berkelanjutan untuk generasi selanjutnya.
Yuk kita belajar dari alam untuk keberlanjutan alam bersama Pusat Belajar Holey Narey.