MAYORITAS RAKYAT AMERIKA INGINKAN KESEPAKATAN COPENHAGEN
Dua survei besar yang dilansir pada KTT Perubahan Iklim menunjukkan warga dunia lebih peduli pada perubahan iklim global.
KOPENHAGEN - Kendati selama ini Amerika Serikat tak meratifikasi Protokol Kyoto, ternyata lebih dari separuh warga Negeri Abang Sam menginginkan negaranya menandatangani perjanjian iklim yang mengikat pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-15 (COP15), yang berlangsung pada 7-18 Desember.
Hasil itu terungkap dari jajak pendapat yang diadakan Avaaz.org, jaringan kampanye iklim global.
Hasil jajak pendapat itu diluncurkan kemarin di sela Konferensi Ko-penhagen, yang bakal dihadiri Presiden Barrack Obama dan 100 kepala negara lainnya.
""Rakyat Amerika tahu siapa yang jadi penjahat dalam upaya memerangi perubahan iklim. Sebanyak 44 persen warga Amerika percaya bahwa perusahaan-perusahaan minyak dan batu bara memiliki banyak pengaruh terhadap Kongres,"" ujar Ricken Patel, Direktur Eksekutif Avaaz.org.
Menurut Patel, warga Amerika menginginkan kesepakatan Kopen-hagen yang nyata, ambisius, dan mengikat berkaitan dengan puncak emisi global 2015. Polling menunjukkan 61 persen warga menginginkan negaranya membuat kesepakatan seperti itu. Sisanya, 33 persen, menolak. Lalu 53 persen ingin perjanjian itu mengikat secara hukum dan 40 persen menolak.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan pada 3-6 Desember juga menunjukkan 64 persen warga Amerika yakin, perusahaan-perusahaan minyak dan batu bara memiliki terlalu banyak pengaruh di Kongres dan dalam pengambilan keputusan-keputusan kebijakan perubahan iklim.
Cuma 11 persen warga yang mengatakan pengaruh itu sedikit dan 19 persen lainnya menjelaskan pengaruh yang tepat. Sebanyak 74 persen responden dari Partai Demokrat bahkan menyatakan kuatnya pengaruh perusahaan tambang itu. Kelompok independen yang menyatakan serupa berjumlah 68 persen,
sedangkan dari pendukung Partai Republik 52 persen.
Jajak pendapat lain perihal COP15 dilakukan BBC dan Glo-beScan dengan responden berjumlah 24.071 orang, tersebar di 23 negara dan diwawancarai pada 19 Juni sampai 13 Oktober 2009.
Sebanyak 44 persen responden ingin negaranya memainkan peran tercapainya Kesepakatan Kopenha-gen, 39 persen bersikap moderat, sedangkan 6 persen lainnya ingin pemerintah mereka bersikap oposisi terhadap kesepakatan itu. ""Polling ini menunjukkan dukungan kuat masyarakat dunia untuk melakukan aksi mengatasi perubahan iklim, meskipun resesi ekonomi masih berlangsung,"" ujar Ketua GlobeScan Doug Miller. Untung Widyianto