MARINEBUDDIES.ORG: MELUKIS BUKU HARIAN TENTANG LAUT MELALUI DUNIA MAYA
Jakarta (21/02)-Komunitas pecinta laut patut berbangga hati dengan hadirnya situs www.marinebuddies.org sebagai wadah bagi pecinta laut yang berjejaring di dunia maya. Hadirnya situs tersebut dilandasi ketertarikan publik atas keindahan serta banyaknya permasalahan di sektor kelautan. Situs www.marinebuddies.org merupakan situs jaringan sosial pertama di dunia yang bisa menjadi wadah bagi banyak penghobi kegiatan di isu kelautan seperti penyelam, peselancar, pemancing, fotografer dan pembuat film bawah air, ilmuwan, akademisi, serta penentu kebijakan untuk bertukar informasi dan sosialisasi soal kelautan Indonesia pada khususnya.
Sejalan dengan visi dan misi konservasi WWF-Indonesia, komunitas MarineBuddies juga bergerak untuk meyakini pentingnya konservasi sebagai bagian dari landasan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan. MarineBuddies menjalankan perannya sebagai grup penekan dan pengawas dari kebijakan-kebijakan yang berjalan serta kondisi terkini mengenai lautan melalui aktivitas ”citizen journalism”, dengan demikian MarineBuddies menjadi wadah aspirasi dan partisipasi publik dalam pengelolaan kekayaan laut.
Situs MarineBuddies.org menyediakan berbagai fitur-fitur layaknya situs jaringan sosial yang sedang menjadi trend saat ini seperti mengunggah berita, foto, video, serta jurnal ke dalam situs tersebut dengan melakukan registrasi yang mudah dan cepat. Melalui fitur unggah berbagai macam item tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas berbagi informasi dan ide bagi sesama anggota komunitas MarineBuddies.
Fitur terkini yang bisa didapatkan di www.marinebuddies.org adalah penanda peta (geotagging) melalui agregasi peta yang disediakan oleh Google Map. Melalui peta virtual tersebut pengguna internet dapat mengakses dan menambahkan informasi terkait aktivitas-aktivitas kelautan seperti berselancar, menyelam, memancing, komunitas masyarakat pesisir, dan lain sebagainya. Penandaan peta tersebut dilakukan sebagai salah satu aplikasi konsep citizen journalism.
”Peta virtual tersebut menjadi bagian terpenting yang bisa saya telusuri, sangat menyenangkan melihat laut Indonesia dari kejauhan dan melihat penandaan-penandaan peta yang berisi berbagai macam informasi soal laut kita. Sekarang buku harian dapat ditulis di sebuah permukaan bumi, dan pengunjung bisa juga memantau perkembangan kondisi laut kita,” ungkap Wawan Ridwan, Direktur Program Kelautan WWF-Indonesia.
”Aspirasi terhadap isu yang sangat besar seperti isu kelautan kita, kini dapat disampaikan dengan bahasa yang sangat gamblang dan sangat populer, terbukti mailing list MarineBuddies ini memberikan banyak informasi yang ringan dan mencerahkan. Saya seperti merasakan microblogging yang sekarang sedang menjadi trend di dunia internet, sangat menyenangkan!” Davina Hariadi menambahkan.
”Marinebuddies.org memberi ruang yang lebih luas bagi pecinta laut untuk mengeksplorasi laut melalui dunia maya, seperti saya pengguna Facebook dan Blogspot yang sering bertemu dengan sesama diver di dunia maya. Nah, sekarang saya merasakan kemudahan membangun jaringan yang lebih erat antar sesama penghobi dunia kelautan.” ujar Nadine Chandrawinata, Putri Indonesia 2005.
Bayu, salah satu personil Jamaica Café, berkomentar lebih lanjut “Situs ini lebih memudahkan saya untuk bertemu penghobi selam seperti saya dengan cara lebih menyenangkan, dan pastinya informasi terkini mengenai diving spot dapat saya tulis dan dapatkan di situs marinebuddies.org. Semoga situs ini dapat menjadi wadah yang unik bagi komunitas pecinta laut lainnya.”
Penyu menjadi topik utama yang akan diusung oleh situs www.marinebuddies.org sampai beberapa bulan mendatang. Penyu adalah satwa laut dilindungi yang populasinya saat ini terus menurun akibat diburu telur dan dagingnya, atau mati tenggelam dalam jaring pukat. Jejak penyu hijau betina dewasa yang diberi nama Ana oleh tim ahli dari Universitas Udayana dan WWF-Indonesia, berhasil direkam oleh penjejak satelit yang dipasangkan di karapasnya. Jejak-jejak satelit tersebut kemudian diunggahkan ke dalam peta virtual tersebut dan membentuk sebuah lukisan perjalanan si Ana dari Pantai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, Jember, menuju pesisir barat Australia, tepatnya di pantai Kimberley-Pilbara. Situs ini juga menjadi sumber informasi mengenai upaya-upaya konservasi penyu.
Konsep donasi menjadi tulang punggung keberlangsungan situs www.marinebuddies.org di masa mendatang. Sebagian pendanaan hasil donasi akan dialirkan kepada komunitas-komunitas lokal di kawasan pesisir Indonesia yang melakukan usaha-usaha konservasi secara mandiri dan sebagian dari donasi tersebut akan menjadi modal untuk menjalankan situs www.marinebuddies.org. Tidak hanya individu yang menjadi target donatur, korporasi-korporasi besar juga didorongkan untuk dapat memberikan donasi bagi keberlangsungan usaha-usaha konservasi di Indonesia.
Lebih lanjut Wawan Ridwan menambahkan ”Situs MarineBuddies juga merupakan sarana untuk berekspresi, ekspresi publik akan kondisi kelautan, akan keindahannya, akan kekayaannya, akan kehancurannya, sehingga akan menarik perhatian yang lebih besar lagi untuk terus menjaga laut kita agar tetap lestari.”
=====
Catatan untuk editor:
Tentang Marine Buddies;
adalah komunitas yang dibangun dan berawal dari dunia maya pada awal 2008,dan terus berkembang menuju kegiatan-kegiatan yang aktif dan riil di masyarakat. Komunitas yang sangat cair dan positif dalam menjaga sektor kelautan kita.
Melalui aktivitas diskusi, bertukar foto-foto, bertukar cerita perjalanan, menjadi watch dog bagi pemegang kebijakan, microblogging, serta menjadi ajang yang positif untuk mencari dan melebarkan jaringan, MarineBuddies bertujuan untuk mendasari aktivitas-aktivitas tersebut dalam kerangka yang berpihak kepada keseimbangan lingkungan.
Melihat luas lautan dan samudera yang menutupi kurang lebih 70% atau 2/3 luas permukaan bumi ini, begitu pula dengan luas lautan di wilayah teritori Indonesia yang menempati porsi kurang lebih 2/3 dari total wilayah, pada kenyataannya sektor kelautan belum diperhatikan secara serius dan cenderung mengalami penurunan kualitas ekosistem. Untuk itu MarineBuddies berjalan menuju pengawasan dalam penggarapan potensi kelautan Indonesia.
Peran ini yang bisa dijalankan oleh MarineBuddies yang saat ini berjumlah sekitar 350 orang dan akan terus bertambah. Penyelam, penggiat fotografi bawah air, peselancar, pecinta hidangan laut, penggiat film bawah air, serta akademisi dan penentu kebijakan menjadi anggota-anggota dari komunitas MarineBuddies.
Tentang WWF-Indonesia
WWF sebuah organisasi konservasi, dengan misi menghentikan perusakan lingkungan alami di planet bumi dan untuk membangun masa depan dimana manusia hidup secara harmonis dengan alamnya, melalui perlindungan keanekaragaman hayati, memastikan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, dan mempromosikan pengurangan polusi dan penggunaan sumber daya secara berlebihan. WWF bekerja di lebih dari 90 negara dan didukung oleh hampir 5 juta pendukung di dunia. WWF mulai bekerja di Indonesia tahun 1962. Untuk informasi lebih jauh tentang WWF, kunjungi www.wwf.or.id atau www.panda.org
Informasi lebih lanjut:
- Wawan Ridwan, WWF-Indonesia Marine Program, email: wridwan@wwf.or.id
- Dewi Satriani, WWF-Indonesia Marine Program. Communications Manager, email: dsatriani@wwf.or.id
- Aulia Rahman, WWF-Indonesia Marine Program. Public Campaigner, email: arahman@wwf.or.id