KEMATIAN HARIMAU, PUKULAN BESAR BAGI DUNIA KONSERVASI
Oleh: Fitriani Dwi Kurniasari
Satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) berjenis kelamin betina, ditemukan tewas akibat jerat babi di wilayah perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi pada Rabu (26/9) oleh tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Satwa ikonik Sumatera tersebut ditemukan tewas dengan posisi tergantung di tepi jurang, dengan jerat sling baja yang masih membelit pinggangnya.
Ironisnya, pada saat dilakukan nekropsi oleh tim dokter dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA Riau) dan Yayasan Arsari Djojohadikusomo dan WWF-Indonesia Program Sumatera Tengah, ditemukan dua janin Harimau Sumatera utuh yang siap lahir.
Dua janin Harimau Sumatera tersebut masing-masing berjenis kelamin jantan dan betina dengan berat 6,5 ons dan 6 ons. Usia janin tersebut diperkirakan sudah cukup matang dan kemungkinan akan lahir dalam dua minggu kedepan.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono menyatakan,” Kami menyayangkan kematian harimau ini termasuk dua bakal anak harimau karena terjerat.” Ia menambahkan,” Kami segera menurunkan tim untuk menyapu jerat-jerat disekitar lokasi tersebut dan beberapa wilayah di Riau yang rentan terhadap ancaman perburuan.”
Hal serupa disampaikan oleh Febri Anggriawan Widodo, Module Leader Riset Harimau WWF-Indonesia Program Sumatera Tengah yang menyayangkan kejadian miris ini. “Sangat disayangkan satwa prioritas nasional dan penting bagi budaya lokal harus mati akibat jerat. Kondisi populasi Harimau Sumatera itu sendiri saat ini kritis akibat berbagai macam ancaman dan tekanan seperti hilang dan menyusutnya habitat, perburuan maupun konflik dengan manusia.” ujar Febri.
Menindaklanjuti kejadian ini, tim patrol harimau WWF juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan akan mengumpulkan informasi terkait untuk proses selanjutnya.
Saat ini, jumlah populasi Harimau Sumatera kian terancam akibat perburuan liar dan kerusakan habitat secara masif. Perlu adanya komitmen dan penegasan dari berbagai pihak yang peduli atas kelangsungan hidup satwa ikonik Indonesia ini.
Harimau Sumatera betina yang tewas akibat jerat babi ini ditemukan berdasarkan laporan masyarakat. Selain mengamankan satu bangkai Harimau Sumatera, tim Rescue BBKSDA Riau juga mengamankan satu saksi berinisial E yang menemukan satwa dilindungi tersebut pertama kali pada Selasa (25/9). Lokasi penemuan satwa Harimau Sumatera ini berada di luar Suaka Margasatwa Bukti Rimbang Bukit Baling namun masih termasuk ke dalam lansekap Suaka Marga Satwa Rimbang Baling yang merupakan salah satu kantong populasi Harimau Sumatera.