KARBON DIOKSIDA TUMBUHAN MENINGKATKAN PEMANASAN GLOBAL
Pepohonan dan berbagai jenis tumbuhan lain memang membuat bumi sejuk, namun di sisi lain meningkalkan level karton dioksida di atmosfer, sehingga menihilkan efek penyejuk udara globalnya. Menurut riset yang baru dilakukan oleh peneliti di Carnegie Institution for Science, untuk beberapa wilayah, lebih dari seperempat pemanasannya berasal dart peningkatan jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh vegetasl.
Pemanasan Itu menambah efek karbon dioksida yang sudah terkenal sebagai gas rumah kaca yang memerangkap panas. Studi Itu menggarisbawahi betapa pentingnya memasukkan tumbuhan ke dalam pemodelan Iklim yang tengah dikerjakan para pakar untuk memprediksi Iklim di masa depan.Tumbuhan mempunyai pengaruh yang amat rumit dan beragam pada sistem Iklim, kata Ken Caldelra dari Department of Global Ecology di Carnegie Institution for Science. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer, tapi mereka Juga punya efek lain, seperti mengubah jumlah evaporasl dari permukaan tanah. Mustahil membuat prediksi Iklim yang baik tanpa mengikutsertakan seluruh faktor.
Tumbuhan melepaskan air dari stomata atau pori-pori kecil di daunnya, sebuah proses yang disebut evapotransplrasi yang mendinginkan tumbuhan, sama seperti keringat mendinginkan tubuh kita. Pada hari yang panas, sebuah pohon dapat mengeluarkan puluhan galon air ke udara, bertindak sebagai, penyejuk udara alami bagi sekitarnya. Tumbuhan Juga menyerap karbon dioksida untuk foto-slntesls lewat port-port yang sama. Tetapi ketika kadar karbon dioksida tinggi, pori-pori daun menciut. Ini menyebabkan sedikit alr yang dilepaskan, menghilangkan kekuatan pohon Itu untuk menyejukkan lingkungan sekitarnya.
Caldeira mengatakan, efek pemanasan karbon dioksida sebagai gas rumah kaca sebenarnya telah lama diketahui. Tetapi Caldeira dan rekannya, Long Cao, prihatin, karena efek pemanasan karbon dioksida lewat pengaruh langsungnya terhadap tumbuhan tidak terlalu diperhitungkan.Dua peneliti Carnegie lain, Chris Reid dan Joe Berry, sebelumnya telah mengindikasikan bahwa efek Itu sangat penting. Tak diragukan lagi, karbon dioksida menurunkan pendinginan evaporatlf tumbuhan, dan penurunan Itu memberikan sumbangan bagi pemanasan global,kata Cao. ""Efek Ini menyebabkan pemanasan yang signifikan, meski karbon dioksida bukanlah gas rumah kaca.""
Dalam pemodelan mereka, para peneliti menggandakan konsentrasi karbon dioksida atmosfer dan mencatat magnitude dan pola geografis pemanasan dari berbagai faktor. Mereka menemukan bahwa pengaruh rata-rata evapotransplrasi tumbuhan di seluruh dunia bertanggung jawab atas 16 persen pemanasan di permukaan tanah, sedangkan efek gas rumah kaca bertanggung jawab atas sisanya.Tetapi di sejumlah wilayah, seperti kawasan Amerika Utara dan Asia Timur, angka Itu bisa mencapai lebih dari 25 persen dari total pemanasan. Jika kita menganggap penggandaan karbon dioksida menyebabkan kenaikan temperatur empat derajat, di banyak tempat tiga derajatnya berasal dari efek karbon dioksida di atmosfer, dan satu derajat lainnya disumbangkan oleh pengaruh langsung karbon dioksida pada tumbuhan,"" katanya.