JANTUNG BORNEO MASIH BERDETAK KUAT DI HARI JADINYA YANG KE-5
Sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh WWF untuk memperingati tahun ke-5 Deklarasi Heart of Borneo (HoB) mengindikasikan beragam temuan positif terkait status lingkungan lansekap seluas 220.000 km2 ini.
Sebelumnya tidak ada data dasar untuk melakukan kajian status lingkungan dari kawasan ini ataupun untuk mengamati perubahannya dari waktu ke waktu. Namun sekarang berbeda, ditandai dengan diterbitkannya sebuah laporan baru yang disusun dari serangkaian konsultasi dengan berbagai ahli dan ilmuwan yang telah bekerja pada isu ekologi Borneo selama bertahun-tahun.
Laporan berjudul ""The Environmental Status of the Heart of Borneo"" ini menganalisa kondisi kesehatan lingkungan kawasan Heart of Borneo dengan menggunakan 13 target utama dan lebih dari 50 indikator. Target tersebut termasuk spesies satwa langka, seperti Orangutan, Badak dan Gajah Kerdil serta sejumlah tipe ekosistem termasuk dataran rendah, hutan kerangas, hutan Montana dan sistem sungai. Setiap target kunci diberi penilaian: sangat baik (very good), baik (good), cukup (fair) dan buruk (poor) – bergantung pada kualitasnya saat ini di kawasan Heart of Borneo (HoB).
Berita baik
Secara umum berita baiknya adalah bahwa hampir semua tipe hutan di kawasan HoB berada pada status ‘baik’ atau ‘sangat baik’. Hal ini penting khususnya untuk tipe hutan dataran rendah yang paling terancam di seluruh bagian Pulau Borneo. Pada kenyataannya, karena hutan dataran rendah adalah habitat utama bagi Gajah kerdil, Orangutan dan Badak, maka kawasan HoB mungkin merupakan benteng terakhir bagi pelestarian hutan dataran rendah di Pulau Borneo.
Berita Buruk
Berita buruknya adalah bahwa kawasan HoB masih terancam oleh kegiatan konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit dan tanaman industri lainnya, termasuk juga ancaman penebangan liar dan tingkat ekstrasi kayu legal yang tidak berkelanjutan. Kebakaran hutan, pertambangan dan perburuan satwa liar juga merupakan ancaman utama, dimana pada laporan lanjutan berikutnya akan memaparkan laporan pengamatan status dari waktu ke waktu.
Laporan ini disusun dan dipublikasikan oleh program Inisiatif Heart of Borneo WWF. Adam Tomasek, Leader WWF-HoB menggarisbawahi pentingnya laporan tersebut. “Untuk pertama kalinya tingkat kesehatan lingkungan kawasan HoB telah dikaji menggunakan serangkaian indikator biologis dan ekologis yang diturunkan secara ilmiah dan hasilnya mengindikasikan bahwa HoB sedang berada dalam level kesehatan yang baik,” ungkapnya.
“Sama pentingnya juga bahwa saat ini untuk pertama kalinya, ketiga pemerintah Borneo beserta para pemangku kepentingan kunci memiliki perangkat sederhana yang kredibel untuk memonitor perkembangan atau penurunan kualitas lingkungan dan alam di kawasan HoB. Ini merupakan perangkat manajemen yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan terhadap pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan serta perlindungan lansekap global ini.” lanjutnya.
WWF merekomendasikan laporan ini kepada pemerintah tiga negara di Borneo untuk meningkatkan kesadartahuan akan tingginya nilai konservasi kawasan HoB dan ancaman-ancaman besar terhadap keberlangsungan HoB sebagai kawasan dengan nilai konservasi global.
Laporan ini ditulis oleh ahli biologi WWF-Indonesia, Stephan Wulffraat dengan dukungan dana dari Sall Family Foundation melalui WWF US.
Informasi lebih lanjut, hubungi:
- Adam Tomasek, Leader, Heart of Borneo Initiative, WWFTel: +62 21 5761070 Ext. 228, E-mail: mailto:atomasek@wwf.or.id
- Christopher Greenwood, International Communications Manager, Heart of Borneo Initiative, WWFTel: +60 128281214, Email: cgreenwood@wwf.org.my
""The Environmental Status of the Heart of Borneo"" tersedia dalam bentuk laporan lengkap dan ringkasan singkat.
Catatan untuk Editor
Tentang Heart of Borneo
Heart of Borneo (HoB), sebuah jantung kehidupan di Kalimantan, satu-satunya tempat yang tersisa di Asia Tenggara, membentang melintasi batas Indonesia, Malaysia dan Brunei serta menjangkau hingga kaki bukit dan dataran rendah yang secara ekologis terkait dimana hutan masih dapat dikonservasi dalam skala yang sangat luas. Hutan hujan seluas 220,000 kilometer persegi yang saling terhubung, terdiri dari jaringan kawasan konservasi dan kawasan budidaya yang dikelola secara berkelanjutan, untuk memastikan perlindungan serta pengawetan keanekaragaman hayati dan sumber air bagi kemaslahatan para pihak di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Program Heart of Borneo bertujuan untuk membantu pemerintah tiga negara di Borneo (Brunei, Indonesia dan Malaysia) dalam rangka melestarikan kawasan ini melalui jejaring kawasan lindung, hutan yang dikelola secara berkelanjutan dan melalui kerjasama internasional yang dipandu oleh pemerintah tiga negara tersebut.
Deklarasi Heart of Borneo
Pada Februari 2007, pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia menandatangani Deklarasi Heart of Borneo untuk melindungi sebuah kawasan seluas lebih dari 220.000 kilometer persegi yang berada di jantungnya Pulau Borneo dan yang membatasi ketiga negara tersebut.
Bersama mereka menggarisbawahi fakta bahwa hutan hujan tropis di kawasan Heart of Borneo memiliki fungsi strategis baik secara global, nasional dan local, tidak hanya bagi penduduk yang tinggal di Pulau Borneo tetapi juga bagi kepentingan global.
Deklarasi ini didukung oleh perjanjian dan kesepakatan regional dan internasional seperti ASEAN, BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East Asia Growth Area), APEC (Asia-Pacific Economic Co-operation) dan UNCBD (United Nations Convention on Biological Diversity).
Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.panda.org/heart_of_borneo