HEMAT ENERGI
Oleh C WAHYU HARYO PS
Vice President Marketing Personal System Groups and SMB Business Segment Hewlett Packard (HP) Asia Pacific and Japan Ajay Mohan saat peluncuran sejumlah produk HP di Beijing, China, akhir Mei 2009, menyatakan. industri komputer yang ramah lingkungan dan hemat energi memiliki peran yang cukup besar dalam meminimalisasi perubahan iklim. Apalagi jika penggunaan komputer ramah lingkungan dan hemat energi itu dalam jumlah yang banyak.
Mengutip perhitungan studi dari Lawrence Berkeley National Laboratories pada 2004. jika 100.000 pengguna komputer ingat untuk mematikan komputer saat selesai bekerja setiap hari, dampaknya bisa menghemat lebih dari 2.680 kWh energi. Jumlah ini sebanding dengan tidak mengoperasikan 107 mobil di jalanan atau mereduksi emisi karbon dioksida sekitar 3.562 Ibs perhari.
Isu lingkungan juga diusung dalam forum di Beijing tersebut Salah satu produknya, HP dx2810 Special Edition Desktop PC turut didedikasikan untuk memberikan efisiensi energi dan biaya bagi segmen usaha kecil dan menengah.
Selain itu, HP juga bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) dalam membiayai Program Konservasi Coral Triangle, di mana sejumlah 10 dollar AS dari setiap penjualan HP dx2810 Special Edition yang dilempar ke pasaran dengan harga 450 dollar AS atau sekitar Rp 5 juta akan didonasikan untuk program itu. Harga itu berlaku di China Di Indonesia kemungkinan berubah.
""Efisiensi energi HP dx2810 Special Edition mampu menghemat 10-20 persen energi yang digunakan PC standar. Hal ini memberikan nilai tambah bagi UKM dalam menghasilkan produk yang lebih kompetitif,"" kata Vice President and General Manager Desktop Systems Unit Personal Systems Group HP .Asia Pacific and Japan Dennis Mark.
HP dx2810 Special Edition Business Desktop PC menggunakan prosesor Intel* Core"" Quad Processor Q8300, Intel* Core2 Duo Processor D7500. serta Intel"" Pentium* Processor E2200 yang berkemampuan tinggi namun serapan energinya kecil.
Kipas angin dengan kecepatan bervariasi yang diadopsi PC ini juga bisa mereduksi konsumsi energi yang dibutuhkan kipas. Selain itu, 90 persen berat dari material desktop PC ini juga dibuat dari bahan yang bisa didaurulang.
""Grafis bambu yang tercetak pada penampang depan HP dx2810 ini ingin menegaskan komitmen HP untuk menciptakan produk ramah lingkungan dan berkontribusi pada upaya konservasi lingkungan,"" kata Dennis.
Coral Triangle
Program Coral Triangle yang digagas WWF merupakan upaya konservasi di wilayah perairan seluas 6.000.000 kilometer persegi di enam negara Indo-Pacific, meliputi perairan Indonesia, Malaysia, Papua Niugini. Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Climate Change Strategy Leader WWF Richard Leek mengungkapkan, konservasi di area tersebut memiliki arti penting.mengingat di sana terdapat lebih dari separuh karang dunia, 75 persen spesies terumbu karang dunia, 40 persen spesies ikan yang hidup di habitat terumbu karang dunia, serta tempat berkembang biak 6 dari 7 spesies penyu di dunia Empat jenis ikan tuna juga berkembang biak di perairan itu.
Coral Triangle menjadi habitat penting bagi ikan dasar laut yang nilai ekonomisnya dalam perdagangan dunia diperkirakan mencapai 1 miliar dollar AS. Sejumlah ikan penjelajah samudra seperti pari dan hiu serta paus dan lumba-lumba juga dijumpai disana.
Sumber daya alam di bawah maupun di permukaan laut di wilayah Coral Triangle mendukung mata pencarian dan menyediakan keamanan pangan, khususnya penduduk di daerah pesisir pantai. Kekayaan biodiversitas di sana juga menjadi sumber obat-obatan dan bahan penelitian.
Kelestarian sumber daya laut di area tersebut diperkirakan berpengaruh terhadap sekitar 120 juta penduduk yang hidup di sana. Selain bergantung pada hasil tangkapan ikan, penduduk juga mendapatkan nilai ekonomis dari pengembangan wisata di wilayah itu. Usaha pariwisata di sana diperkirakan mendatangkan pendapatan hingga 12 miliar dollar AS per tahun.
Persoalan mendasar yang dihadapi di wilayah Coral Triangle, menurut Richard, meliputi ancaman ekstrem dari laju perubahan iklim dan peningkatan kerusakan lingkungan di tingkat lokal maupun regional. Sebagai salah satu organisasi konservasi independen berpengalaman dengan lebih dari 5 juta pendukung di tingkat global dan telah aktif bergerak di lebih dari 100 negara, WWF menilai, diperlukan langkah strategis secara global untuk menghindari bencana lingkungan dan manusia yang lebih parah, khususnya di area Coral Triangle.
""Perubahan iklim bisa menimbulkan bencana bagi planet kita dan biodiversitas di laut menimbulkan risiko bagi ratusan spesies dan mengancam tempat hidup jutaan manusia. Satu langkah mudah dan sederhana untuk mereduksi karbon yang Anda hasilkan selama Ini adalah dengan mengurangi konsumsi energi Pemilihan produk yang memiliki efisiensi energi dan mematikan peralatan saat tidak digunakan akan sangat membantu menyelamatkan iklim dan ekologi dunia yang sangat spesial,"" ujar Richard.