FIRE BULLETIN SPECIAL EDITION-END OF YEAR 2010
Selama tahun 2010, jumlah titik panas di Indonesia turun secara signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (2006-2009). (Grafik perbandingan/ penurunan jumlah titik panas 2006-2010 dapat dilihat pada lampiran). Dalam periode Januari-Desember 2010, tercatat 9.615 titik panas (NOAA-18, Kementerian Kehutanan). Jumlah titik panas terbesar terjadi pada bulan Oktober, yang mencapai 2.683 titik panas. Sementara berdasarkan penyebarannya, jumlah titik panas terbesar terdapat di Provinsi Kalimantan Barat dan Riau, yang masing-masing mencapai 1.778 dan 1.608 titik panas.
Sepanjang tahun 2010, kebakaran yang paling besar terjadi di Provinsi Riau, pada Oktober. Jumlah titik panas yang tercatat di Riau pada bulan Oktober tsb mencapai 546. Analisis GIS WWF-Indonesia terhadap sebaran hotspot di Provinsi Riau menunjukkan fakta sebagai berikut: Berdasarkan areal konsesinya, titik panas terdistribusi pada perkebunan kelapa sawit (20%), konsesi hutan (39%), dan areal lainnya—termasuk lahan masyarakat (41%).
Selengkapnya...
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/fire_bulletin_special_edition_e…