CATATAN DARI LEADER WWF HEART OF BORNEO - JULI 2018
Halo dari Heart of Borneo!
Saat kami mawas diri terhadap kepedulian dalam melestarikan alam yang juga merupakan rumah bagi masyarakat setempat, kami juga ingin membagikan informasi bagaimana kami turut serta melindungi lingkungan. Edisi Juli ini akan menampilkan upaya kami dalam melestarikan lanskap lintas batas Gajah Borneo untuk melindungi status mereka dari ancaman kepunahan.
Kami dengan gembira mengabarkan bahwa secara resmi Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum dan Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, dikukuhkan sebagai cagar biosfer baru oleh UNESCO, sebuah pengakuan tingkat internasional yang mendorong kami untuk melanjutkan pekerjaan kami dalam melestarikan Bumi Uncak Kapuas dari kerusakan yang ditimbulkan manusia.
Di Kalimantan Tengah, kami juga mendukung Unit Pengelolaan Hutan untuk melakukan kajian nilai rotan, hasil hutan bukan kayu, serta mendukung pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.
Baca juga kisah inspiratif Anye Apuy, Kepala Adat Besar Dayak Kenyah Bahau Hulu, yang wafat pada Juni lalu. Kehidupannya yang penuh pengabdian melindungi hutan dan mengamankan kesejahteraan rakyatnya di Kalimantan Utara akan sangat dirindukan bagi kita dan masyarakat disana.
Masih banyak hal yang bisa kita lakukan bersama untuk menyelamatkan bumi ini. Kawasan Heart of Borneo merupakan salah satu tempat terakhir di dunia yang kami perjuangkan untuk menyelamatkan lingkungan karena area ini memiliki peran penting dalam membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Ini akan menjadi hal-hal hebat untuk secara aktif mengambil bagian dalam melindungi dan melestarikan lingkungan kita untuk mendukung kehidupan spesies yang ada dan generasi masa depan.
Iwan Wibisono
Heart of Borneo Leader