BELAJAR DAN BERGEMBIRA BERSAMA KM. GURANO BINTANG
Oleh: Ciptanti Putri
Aktivitas KM. Gurano Bintang hari itu diawali dengan persiapan pagi para Anak Buah Kapal (ABK). Mereka bahu-membahu mengisi berbagai bekal, termasuk beberapa kilogram kacang hijau dan susu untuk nantinya diolah menjadi bubur susu kacang hijau. Tim Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang dikoordinir oleh Kak Yuni segera menaiki speedboat Remora bermesin 40 pk yang kemudian mengantar tim ke pantai Kampung Napan Yaur. Anak-anak yang sedang tidak bersekolah segera berlarian menyambut kedatangan tim kecil ini. Setelah bertemu dengan kepala kampung dan sejumlah guru untuk meminta izin berkegiatan, sekelompok anak-anak yang berumur 5 hingga 12 tahun berkumpul di tepi pantai dan mulai bermain bersama kakak-kakak dari Tim PLH Gurano Bintang. Mereka terus tertawa dan sesekali berlarian, mengekspresikan rasa gembira mereka. Permainan yang mereka mainkan bukan sekadar permainan anak-anak biasa, namun telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi pesan-pesan mengenai lingkungan hidup, terutama pengetahuan mengenai kehidupan laut dan cara menjaga kelestariannya.
Kunjungan tersebut merupakan yang keempat bagi Kampung Napan Yaur. Kali ini anak-anak tidak naik ke KM. Gurano Bintang, hanya bermain dan belajar bersama Tim PLH Gurano Bintang di pantai. Permainan edukasi bertema sumber daya alam di sekitar kampung dimainkan bersama dengan penuh keceriaan selama hampir satu jam, dilanjutkan dengan mewarnai pola-pola satwa laut yang telah disediakan oleh Tim PLH. Tak lama, semua kertas telah penuh dengan warna, dan tiba saatnya bagi anak-anak untuk menyantap bubur susu kacang hijau yang lezat.
Angganitha Worengga, siswa SD SD Napan Yaur, mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti aktivitas bersama Tim PLH Gurano Bintang. “Kami sangat senang kalau kakak dorang datang dan bermain dengan kami di Kampung Napan Yaur.” Gadis hitam manis yang ceria ini berharap kakak-kakak Tim PLH tidak bosan mengunjungi kampungnya.
Sementara itu, guru-guru SD YPK Ora Et Labora Yaur menyampaikan rasa terima kasih atas program yang dijalankan KM. Gurano Bintang. “Kami dari SD YPK Yaur tidak menyangka kalau Tim Gurano Bintang masih sempat meluangkan waktu untuk melayani anak-anak kami dan memperkenalkan banyak hal tentang laut,” ujar Saul Wambrauw, salah seorang guru.
Ochy Foenale, guru lainnya, memberi masukan, “Agar KM. Gurano Bintang melengkapi lagi animation education system dengan materi tentang bahaya pencemaran laut dan akibatnya bagi mata rantai ekosistem laut.” Ia berharap kakak-kakak di KM. Gurano Bintang juga menjelaskan arti penting menjaga terumbu karang dan kekayaan laut lainnya dengan cara yang menarik dan unik bagi anak-anak sehingga membekas seumur hidup mereka.
Dedikasi Awak ABK dan Tim PLH Gurano Bintang
KM. Gurano Bintang diawaki lima orang Anak Buah Kapal (ABK) dan lima anggota Tim PLH. Komposisi ABK terdiri dari kapten kapal, juru mudi, kepala kamar mesin, asisten kepala kamar mesin, serta juru mudi dan motoris speedboat Remora. Sementara Tim PLH terdiri dari lima perempuan pendidik yang berasal dari Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih, WWF-Indonesia, serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nabire dan Wondama.
Setelah tiga tahun bekerja sama, awak ABK dan Tim PLH Gurano Bintang kian padu dalam menjalankan misi mulia mereka. Tasmin, Juru Mudi KM. Gurano Bintang yang mewakili awak ABK mengungkapkan harapannya agar program ini dapat terus dijalankan. “Saya senang bekerja di atas KM. Gurano Bintang karena kami dapat memberi pendidikan yang baik untuk masyarakat di kampung-kampung. Saya juga senang dapat berkeliling Teluk Cenderawasih dan melihat kampung-kampung di pesisir. Semoga ke depannya KM. Gurano Bintang dapat melayani daerah-daerah di luar Kawasan Teluk Cenderawasih.”
Sementara itu Tim PLH Gurano Bintang yang terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar, merasa takjub sekaligus gembira melihat antusiasme anak-anak usia sekolah dalam mengikuti proses belajar serta mendapat berbagai pengetahuan mengenai lingkungan hidup.
“Saya sangat terkesan dengan anak-anak di kampung yang ternyata memiliki banyak cita-cita. Termasuk menjadi seorang jagawana dan staf WWF-Indonesia,” ujar Esie Mega Wangi, anggota TIM PLH Gurano Bintang yang sudah bergabung sejak Februari 2012. Motivasi utama untuk bekerja dalam tim dari perempuan yang sehari-hari bertugas sebagai staf di Divisi Pengendali Ekosistem Hutan di DirJen PHKA, Kementrian Kehutanan, ini dilandasi oleh cita-citanya menjadi guru. Menurut Esie, kemampuan dan kualitas TIM PLH perlu ditingkatkan, terutama dalam memberikan pengajaran (modul). Selain itu, sarana penunjang praktik lapangan serta koleksi buku perpustakaan kapal juga perlu ditambah. “Ke depannya, frekuensi kunjungan KM. Gurano Bintang ke kampung-kampung harus semakin ditingkatkan.”
Jubelina Tutkey, anggota Tim PLH Gurano Bintang lainnya yang juga putri kelahiran Papua, sangat bangga bisa bergabung bersama program pendidikan di KM. Gurano Bintang. Impian Jubel antara lain mewujudkan KM. Gurano Bintang sebagai sahabat bagi anak-anak di Teluk Cenderawasih. “Saya berharap program ini dapat pula memotivasi anak-anak untuk bersekolah hingga mencapai derajat yang tinggi,” tutup dara kelahiran Maret 1985 ini.
WWF-Indonesia hingga saat ini terus berupaya mengkampanyekan pelestarian alam dan edukasi menuju gaya hidup hijau secara berkesinambungan kepada masyarakat luas. Hal ini tidak dapat terwujud tanpa partisipasi dan bantuan Anda. Untuk mendukung program-program konservasi WWF, kunjungi www.wwf.or.id/donate untuk memulai satu langkah perubahan untuk mewujudkan Bumi yang lebih baik.
Support Environmental Education Program for Children in Teluk Cenderawasih National Park, Papua by sending Donation Text: WWF5<space>BINTANG#NAME Please send to 9600 for IDR. 5.000,- donation (apply for Telkomsel, Indosat and XL)