BADAI ANCAM JAKARTA SAMPAI AKHIR TAHUN
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi cuaca ekstrem masih akan melanda Jakarta dan sekitarnya hingga akhir tahun ini. Cuaca ekstrem ini ditandai adanya petir dan angin kencang serta hujan pada dinihari. ""Diperkirakan akan terjadi banjir juga di lokasi-lokasi kantong banjir,"" ujar Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Edvin Aldrian, Selasa lalu.
Edvin menerangkan, cuaca ekstrem seperti ini pernah terjadi di Jakarta pada 1998. Namun kali ini fenomenanya lebih parah. Hal itu, kata Edvin, akibat suhu muka laut yang ternya ta masih tinggi. ""Sehingga curah hujan juga tetap tinggi,"" tuturnya.
Meski begitu, Edvin melihat tak ada tanda-tanda banjir besar akan melanda Ibu Kota. Seperti dijelaskan sebelumnya, dia memprediksi banjir hanya terjadi secara sporadis di tempat yang memang langganan banjir. Cua-ca ekstrem ini juga membuat tingkat kelembapan meningkat. ""Orang akan merasa gerah meski hujan,"" tuturnya.
Curah hujan di atas normal ini, Edvin menjelaskan, merupakan gejala La Nina. La Nina adalah kondisi ketika suhu muka laut di Samudra Pasifik di bawah normal, namun perairan di Indonesia panas atau suhunya di atas normal. La Nina, ujarnya, dapat diketahui dari nilai anomali suhu muka laut di daerah Nino (kering) yang berada di Samudra Pasifik bagian tengah.
Suzi Marsitawati, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat, mengatakan, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, pihaknya telah melakukan penebangan pohon peneduh di jalanan pada triwulan pertama dan kedua tahun ini. ""Kita pangkas pohon-pohon yang sudah keropos,"" ujarnya. ""Ketika Badan Meteorologi mengumumkan akan ada curah hujan lebat disertai angin, kegiatan itu ditingkatkan."" heru ibyokoi owns