KEKECEWAAN TERUS MENCUAT
LONDON - Kekecewaan atas KTT Perubahan Iklim Kopenhagen Denmark terus mencuat Kendati sejumlah pemimpin dunia membela Kesepakatan Kopenhagen sebagai langkah penting, Perdana Menteri (PM) Inggris pada Senin (21/12) menuding negara-negara menggelar KTT itu demi mendapatkan uang.
PM Denmark Lars Loekke Rasmussen mengakui para pemimpin negara diserahi terlalu banyak tugas oleh para juru runding masing-masing.
Brown mengingatkan semua pihak harus menarik pelajaran dari cara-caranegosiasi dilakukan di Kopenhagen. ""Jangan pernah lagi kita menghadapi kebuntuan yang dapat menghancurkan semua pembicaraan itu. Jangan pernah lagi kita membiarkan sebuah kesepakatan global menuju hari esok yang lebih hijau adalah digelar demi uang oleh segelintir negara,"" tandas dia.
Kendati ia tidak menyebut nama-nama negara, namun Menteri Perubahan Iklim Inggris Ed Miliband menuding Tiongkok memimpin sekelompok negara membajak proses negosiasi hingga memunculkan gambaran yang menggelikan kepada publik.
Kesepakatan yang akhirnya dihasilkan sekelompok pemimpin itu tidak menghasilkan target pemangkasan emisi gas karbondioksida (COj) dan tidak mengikat secara hukum. ""Kita tidak mencapai persetujuan pemangkasan 50% emisi global pada 2050 atau 80% oleh negara-negara maju,"" tulis Miliband di koran the Guardian, Senin (21/12). (afp/rtr/one)