MENJAMIN PASOKAN LISTRIK HINGGA PELOSOK NEGERI
Seorang warga Makasar, Sulawesi Selatan, Muham mad Yusran, dalam sebuah talk show 100 hari kementerian ESDM menanyakan kepada Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh tentang rencana program yang akan dilakukan ke depan. Dia juga sekaligus mengusulkan adanya cadangan listrik.
‘’Harusnya ada cadangan listrik sehingga masalah pemadaman listrik dapat diatasi. Meski tidak bisa diselesaikan secara instan, masalah listrik perlu diprogramkan secara matang. Sebab listrik memang sangat vital bagi kehidupan masyarakat,’’ ujarnya.
Dialog tersebut merupakan bagian dari talkshow Darwin yang membahas perkembangan dan pencapaian program 100 hari di sektor ESDM pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.
Secara kebetulan dalam siaran langsung itu seorang ibu rumah tangga yang juga berasal dari Makassar, Kamasiah, meng usulkan kualitas tabung elpiji 3 kg ditingkatkan. Menurutnya, program konversi minyak tanah ke elpiji sebenarnya bagus. Dengan memakai elpiji, maka memasak jadi lebih mudah.
Menteri ESDM menyimak dengan seksama setiap keluhan dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat. Hal itu akan men jadi pemicu bagi dirinya dan jajaran Kementerian ESDM untuk memperbaiki kinerja ke depan.
Soal listrik, Menteri menegaskan tahun ini pihaknya lebih memfokuskan pada peningkatan layanan ke masyarakat. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas listrik nasional secara sistematis.
‘’Kami sedang mengupayakan PLN untuk dapat revenue yang se makin positif sehingga mereka bisa meningkatkan layanan ke masyarakat. Itu yang kami fokuskan tahun ini,’’ ujarnya. Untuk menyelesaikan masalah listrik, kata Menteri, tidak bisa dilakukan secara instan. Ber bagai program dan rencana jangka panjang telah disusun untuk memenuhi kebutuhan lis trik dalam negeri. Salah satunya pro yek pembangunan pembangkit listrik 10 ribu Megawatt (MW) tahap I dan II. Realisasi dari program itu antara lain pe res mian PLTU Labuan, Pan deglang, Ban ten unit I dan PLTU Labuhan Angin, Tapanuli, Su matera Utara, pada Kamis (28/1) oleh Presiden SBY.
PLTU Labuan, Pandeglang, Banten terdiri dari unit 1 dan 2 yang masing-masing memiliki kapasitas 300 MW. Saat ini PLTU Labuan unit 1 telah masuk ke sistem interkoneksi Jawa Bali sejak Juli 2009. Sedangkan unit 2 saat ini sudah masuk tahap pengujian dan ditargetkan akan mulai beroperasi secara komersial pada Maret 2010.
Sedangkan PLTU Labuhan Angin merupakan bagian dari program percepatan 10 ribu MW yang menggunakan bahan bakar batubara sesuai amanat Perpres No 71 Tahun 2006 sekaligus menunjang program diversifikasi energi (non BBM). PLTU Labuan memanfaatkan batubara kalori rendah sebagai bahan bakar yang saat ini cadangannya tersedia cukup besar di Kalimantan dan Sumatera.
PLTU Labuhan Angin (2x115MW) akan memperkuat kestabilan pasokan listrik pada sistem Sumatera Utara. PLTU ini juga terdiri dari dua bagian yaitu, unit 1 dan 2. Keduanya sudah beroperasi secara komersial. Unit 1 sudah beroperasi sejak 7 November 2009. Sedangkan Unit 2 beroperasi secara komersial pada 21 April 2009.
‘’Beroperasinya PLTU Banten dan Labuhan Angin akan menambah pasokan listrik nasio nal. Tahun ini kami targetkan ada kenaikan pasokan listrik sebesar 67 persen. Selanjutnya kami akan tetapkan lokasi-lokasi pembangunan proyek 10 ribu WT tahap kedua dengan bahan bakar energi terbarukan,’’ papar Menteri.
Penghematan energi
Pemerintah telah menetapkan beberapa program untuk menambah kapasitas listrik sehingga bisa menjamin pasokan di Tanah Air. Namun masyarakat juga diminta untuk berkontribusi dengan cara menghemat pema kaian listrik.
Sikap berhemat ini, terang Menteri, sangat penting dan berarti bagi kelangsungan pasok an energi listrik nasional. Karena itu pemerintah akan terus mengajak masyarakat untuk menghemat pemakaian energi, khususnya listrik, demikian seru Menteri. Selain itu, pe ngembangan diver sifikasi energi juga akan terus dila ku kan. Sebab bang sa Indonesia tidak bi sa bergantung la gi terhadap ener gi yang berasal dari fo sil yang tidak terbarukan. Suatu sa at energi ini akan habis. Karena itu perlu dikembangkan energi alternatif yang bisa menggantikan energi da ri fosil. Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah panas bumi atau geothermal.
Indonesia adalah negara dengan potensi geothermal ter besar di dunia. Namun ini belum kita manfaatkan secara maksimal. Dari seluruh potensi yang ada, kini baru tergarap sekitar empat persen. Ini menjadi tan tangan kita bersama untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi geothermal menjadi salah satu energi alternatif ke depan, papar Menteri. adv