RI PERLU MANFAATKAN SMART GRID
OLEH RUDI ARIFTIANTO
Bisnis Indonesia
PETALJNG JAVA, Malaysia Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya perlu didorong untuk memanfaatkan konsep teknologi smart grid untuk menjamin penggunaan energi listrik yang efisien, ekonomis, serta berkelanjutan yang sangat bermanfaat bagi konsumen dan produsen listrik.
Smart grid adalah jaringan listrik yang secara cerdas mengintegrasikan aksi-aksi dari seluruh pengguna yang tersambung di dalamnya mulai dari pembangkit, perangkat transmisi, dan konsumen untuk mengantarkan listrik dengan efisien, berkelanjutan, ekonomis dan aman.
Smart grid juga diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sehingga mengurangi emisi karbon.President and CEO Kundur Power Systems Solutions Inc Prabha S. Kundur mengatakan implementasi yang paling sederhana untuk konsep smart grid berupa infrastruktur me-tering yang memungkinkan konsumen mengontrol penggunaan listriknya. Sistem tersebut juga memungkinkan perusahaan produsen listrik untuk mengelola beban.
""Konsumen akan tahu berapa listrik yang digunakan, harga listrik secara realtime sehingga dia tahu ka-
pan harus menggunakan listrik agar biayanya lebih murah. Bagi perusahaan listrik, keterlibatan konsumen secara aktif seperti ini memudah-kannya untuk mengelola beban sekaligus mengurangi biaya bahan bakar,"" katanya pekan lalu.
Dengan pengelolaan beban yang bisa diatur secara otomatis dan cerdas tersebut, kata Ketua Komite CIGRE Kanada ini, menjadikan perusahaan penyedia listrik lebih mudah dalam hal pemeliharaan, sekaligus pencegahan terhadap terjadinya masalah pada pembangkit, jaringan transmisi, dan distribusi. Perusahaan listrik juga bisa mengetahui secara cepat apabila terjadi gangguan dalam sistemnya.
""Di beberapa negara sudah diterapkan hal ini dan hasilnya bagus dan bisa menciptakan peluang bisnis baru terkait penyediaan solusi teknologi yang bisa ditawarkan kepada publik. Soal biaya, selama berpandangan ke depan untuk penghematan energi dan biaya konsumsi energi, orang pasti tertarik untuk mengimplementasikannya.""
Anggota Dewan Energi Nasional Herman Darnel Ibrahim mengatakan smart grid juga bisa mendorong bagi penggunaan energi baru dan terbarukan di Tanah Air.Indonesia, katanya, sejauh ini sangat ambisius untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan tersebut, seperti panas bumi, air, angin dan juga surya.
""Dengan konsep smart grid, konsumen disajikan pilihan sumber energi, fosil atau terbarukan seperti panas bumi, berikut harganya. Semakin banyak pengguna yang memilih untuk menggunakan listrik dari energi terbarukan, akan semakin besar tuntutan bagi perusahaan listrik untuk membangun pembangkitnya. Ini terjadi di California,"" jelasnya.
Menurut Herman, konsep smart grid muncul sebagai reaksi terhadap isu-isu tentang perubahan iklim.Smart grid, tuturnya, ndak hanya fokus pada persoalan teknologi tetapi juga menyangkut aturan atau regulasi terkait harga dan kebijakan lain yang ditujukan untuk menghemat energi fosil dan pencegahan perubahan iklim.
""Dalam konteks di Indonesia, mungkin yang paling cocok untuk penerapan awal konsep smart grid semacam ini di realestat besar atau di apartemen-apartemen,"" jelasnya.Azman Mohd, Vice President (Distribution) of Tenaga Nasional Berhad (TNB) mengatakan Malaysia secara intensif telah membicarakan kemungkinan implementasi konsep smart grid. Kendati saat ini perusahaan memiliki margin daya sekitar 40%, TNB menyadari kemungkinan lonjakan konsumsi sehingga penghematan menjadi pilihan mendesak.