INILAH PENYEBAB HARGA CABAI MELAMBUNG
JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sebulan terakhir, masyarakat dipusingkan dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan. Kenaikan tertinggi terutama terjadi pada sayur mayur.
Cabai keriting yang biasanya hanya di kisaran Rp 18.000-Rp 20.000, kini dijual dengan Rp 35.000-Rp 40.000. Apa penyebabnya?
Kenaikan ekstrim juga terjadi pada sayur mayur lainnya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Subagyo, mengakui, cabai keriting mengalami kenaikan yang paling ekstrim. Dia mengatakan, penyebabnya adalah ketidakpastian iklim.
""Khusus sayur mayur, produk-produk semacam ini terpengaruh oleh iklim. Dan iklim tahun ini sangat dipengaruhi oleh La Nina. Kondisinya harusnya musim kering tapi nyatanya keringnya kering basah,"" kata Subagyo dalam diskusi 'Kenaikan Harga Sembako, Mengapa Harus Terjadi', di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (16/7/2010).
Pada tahun ini, musim kering memasng lebih pendek dari tahun-tahun sebelumnya. ""Sayur mayur pada saat panen seperti sekarang, mudah busuk karena hujan masih cukup banyak,"" ujarnya.
Hal tersebut mengakibatkan pasokan di pusat produksi berkurang sehingga mengakibatkan harga naik. Menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, diyakini bahwa kebutuhan konsumsi akan mengalami kenaikan antara 20-30 persen. Dengan peningkatan kebutuhan dan suplai yang berkurang, harga-harga diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
Apa upaya yang dilakukan pemerintah? Subagyo mengatakan, pemerintah akan mengadakan pasar murah bagi masyarakat kelas ekonomi bawah.