FORUM PENGEMBANGAN KAMPOENG BATIK LAWEYAN JADI PELOPOR UMKM BATIK BERSERTIFIKAT SAWIT RAMAH LINGKUNGAN
Solo, 5 November 2025 – Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), sebagai salah satu mitra industri kecil dan menengah (UMKM) dampingan WWF-Indonesia berkolaborasi dengan CECT Sustainability Universitas Trisakti serta RSPO telah berhasil mendapatkan sertifikat label produk minyak sawit ramah lingkungan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)[1] melalui proses audit independen oleh Lembaga sertifikasi control union. Keberhasilan ini menjadikan FPKBL sebagai pelopor UMKM batik ramah lingkungan pertama di dunia yang tersertifikasi RSPO.
FPKBL merupakan komunitas pelaku usaha industri batik di kawasan bersejarah Laweyan, Solo, yang memiliki visi untuk menjadikan kawasan budaya ini juga sebagai kawasan ramah lingkungan[2]. Warga setempat telah melakukan beberapa hal seperti memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan menggunakan panel surya di beberapa rumah produksi batik, serta menggunakan kelapa sawit berkelanjutan sebagai bahan baku untuk lilin/malam membatik (sustainable palm oil-based batik wax).
WWF-Indonesia telah memberikan pendampingan mengenai praktik keberlanjutan, khususnya dalam mendapatkan sertifikasi sawit berkelanjutan, yaitu RSPO Supply Chain Certification Standards (SCCS) dimana FPKBL dapat memastikan bahwa bahan baku yang digunakan untuk pembuatan batik, bersumber dari bahan baku turunan sawit berkelanjutan. Proses pendampingan sertifikasi ini mencakup berbagai kegiatan yang menyokong seperti pembuatan Rencana Aksi Keberlanjutan (Sustainability Action Plan/SAP), pelatihan materi RSPO SCCS, penyusunan dokumen kelengkapan sertifikasi RSPO terkait dengan standar operasional prosedur (SOP) penyimpanan dan penanganan bahan baku sawit berkelanjutan, simulasi audit, hingga proses audit.
Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) Alpha Febela Priyatmono menyampaikan apresiasi dan harapan atas pendampingan WWF-Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi pendampingan dari WWF-Indonesia dalam proses sertifikasi lilin batik sawit ini. Harapannya ini bisa mendorong inovasi batik ramah lingkungan.”
Ketua Harian dari Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Setiawan Muhammad ikut menyampaikan bahwa keberhasilan sertfikasi RSPO ini menjadi langkah baik bagi FPKBL menuju inovasi yang menonjolkan kultur dan karya anak Indonesia serta menambah nilai ekonomi yang baik bagi para anggota.
Direktur Iklim dan Transformasi Pasar, Irfan Bakhtiar juga menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan FPKBL mendapatkan sertfikasi ini, “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa UMKM dapat menjadi pionir dalam praktik bisnis berkelanjutan. Saat ini sertifikasi ramah lingkungan seperti salah satunya RSPO, merupakan salah satu indikator penting yang memperkuat daya saing bisnis di tingkat global, di mana sertifikasi keberlanjutan kini menjadi salah satu syarat. Pencapaian ini tidak hanya membuka daya saing baru, tetapi juga mendorong lahirnya bisnis yang lebih bertanggung jawab terhadap keanekaragaman hayati.”
Kesuksesan FPKBL menjadi pelopor UMKM batik pertama di dunia yang tersertifikasi RSPO diharapkan dapat menjadi pionir bagi industri kecil dan menengah di Indonesia, khususnya industri budaya untuk terus menggunakan bahan baku berkelanjutan dalam produk mereka, serta menjadi pemantik semangat bagi WWF-Indonesia untuk terus bisa mendampingi berbagai UMKM menerapkan praktik keberlanjutan hingga mendapatkan sertifikat label ramah lingkungan. Dengan bertambahnya pilihan produk ramah lingkungan di Indonesia, diharapkan konsumen dapat secara bijak memilih produk yang baik secara kualitas dan berdampak baik pada lingkungan.
***
Dokumentasi: (Klik di sini)
Informasi lebih lanjut hubungi:
Karina Lestiarsi, Communication Officer
klestiarsi@wwf.id / 0852-1816-1683
Tentang Yayasan WWF Indonesia (WWF-Indonesia)
WWF-Indonesia merupakan organisasi masyarakat sipil dengan badan hukum lokal dan jaringan secara global, yang telah didukung oleh lebih dari 100.000 pendukung. Misi kami adalah untuk menghentikan degradasi lingkungan alam bumi dan membangun masa depan di mana manusia hidup selaras dengan alam, dengan cara melestarikan keanekaragaman hayati dunia, memastikan penggunaan sumber daya alam terbarukan yang berkelanjutan, dan mendorong pengurangan polusi dan konsumi yang boros.
Untuk berita terbaru, kunjungi www.wwf.id dan ikuti kami di X (Twitter) @WWF_ID | Instagram @wwf_id | Facebook: WWF-Indonesia | Youtube: WWF-Indonesia.
Tentang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL)
Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) adalah organisasi yang mengelola klaster Kampoeng Batik Laweyan dan telah beroperasi sejak 25 September 2004. FPKBL memiliki peran penting dalam menciptakan dan mengembangkan berbagai aspek yang mendukung kemajuan kawasan tersebut, meliputi peningkatan tingkat sosial ekonomi yang berkeadilan, pembentukan iklim usaha yang kondusif, pelestarian lingkungan di kawasan cagar budaya, pengembangan kawasan sebagai Pusat Pengembangan Batik Terpadu, serta membangun hubungan yang harmonis antara berbagai elemen masyarakat dan pelaku usaha di dalamnya
Untuk berita terbaru, kunjungi www.kampoengbatiklaweyan.com | Instagram @laweyanheritage | TikTok @laweyanheritage | Youtube: Laweyan Heritage.
[1] Roundtable on Sustainable Palm Oil. (2023, November 21). Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan: CU-RSPO SCC-907746. Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). https://rspo.org/id/members/9-5318-23-000-00/
[2] Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. (2024, January 21). Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. https://kampoengbatiklaweyan.org/forum-pengembangan-kampoeng-batik-laweyan/