PANDA MOBILE KENALKAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK BAGI LINGKUNGAN DI SDN KOTA BAMBU
Oleh: Annisa Aysahra (Volunteer Panda Mobile)
Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar kedua di dunia untuk polusi sampah plastik ke lautan. Sampah plastik sangat berbahaya karena baru dapat terurai setelah puluhan hingga ratusan tahun. Dampak negatif dari sampah plastik bagi ekosistem laut, salah satunya adalah satwa laut yang dapat terjerat kantong plastik.
Terkait dengan dampak negatif sampah plastik bagi lingkungan, pada Senin (15/10), Panda Mobile WWF-Indonesia diundang oleh SDN Kota Bambu 03 Pagi, Jakarta Barat, untuk berbagi informasi mengenai sampah yang ada di sekitar kita melalui berbagai kegiatan menarik. Kegiatan dibuka dengan presentasi yang dibawakan oleh Dwi Widya Mutiara dan Hanna Astaranti dari Panda Mobile yang memperkenalkan tentang WWF-Indonesia dan Panda Mobile.
Selanjutnya, para siswa diajak menonton film pendek “Petualangan Banyu di Negeri Sampah”. Melalui film tersebut, Tim Panda Mobile WWF Indonesia menjelaskan bagaimana melakukan pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam pengelolaan sampah. Kemudian mereka diajak bermain engklek bertema “Orangutan”.
Salah satu kegiatan menarik yang dilakukan bersama Panda Mobile adalah pemanfaatan botol plastik bekas menjadi media tanam hidroponik. Dengan teknik ini, para siswa diajari menanam dengan memanfaatkan sedikit air dan tanpa menggunakan tanah. Botol-botol bekas diubah menjadi media tanam. Dengan demikian, mereka mendapat wawasan baru bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali. Mereka juga mendapatkan wawasan untuk menghemat air. Supaya para siswa makin menghargai air bersih, mereka diajak mengikuti sesi mengamati kualitas air dengan fasilitas laboratorium air milik Panda Mobile.
Kegiatan Panda Mobile ini dilaksanakan sebagai sebuah upaya untuk memberikan informasi sekaligus edukasi kepada para siswa agar mampu mengelola sampah secara bijak. Karena jika sampah tidak dikelola dengan bijak, bukan hanya manusia yang terganggu tetapi hewan dan ekosistemnya juga akan terganggu.
Elly, Kepala Sekolah SDN Kota Bambu 03 Pagi sangat mengapresiasi kehadiran Panda Mobile. Dengan kegiatan ini, para siswa diharapkan akan terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya, bijak dalam menggunakan air, dan terbiasa untuk selalu bergaya hidup ramah lingkungan. Tentunya hal tersebut tidak hanya dilakukan di sekitar sekolah saja, tetapi juga di rumah dan di mana pun mereka berada.