PANDA MOBILE WWF-INDONESIA, BERBAGI DAN MENGEDUKASI DEMI ALAM YANG LESTARI
Oleh: Natalia Trita Agnika
“Lihat hutanku penuh dengan pohon.
Ada yang tinggi dan ada yang rendah.
Tapi sekarang hutanku rusak.
Mari bersama menjaga hutanku.”
Sekitar 50 anak nampak kompak menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” yang liriknya diganti dengan ajakan untuk menjaga hutan. Suasana meriah itu terlihat dalam kegiatan Buka Puasa Bersama Panda Mobile WWF-Indonesia yang diselenggarakan di Yayasan Darul Istiqomah, Tajur Halang, Bogor pada Rabu (14/06). Selain anak-anak yang tinggal di yayasan, kegiatan tersebut juga diikuti oleh anak-anak yang tinggal di sekitar yayasan.
Kegiatan berbagi kepada sesama melalui bakti sosial dan buka puasa bersama memang rutin dilakukan oleh Panda Mobile WWF-Indonesia ketika bulan Ramadhan tiba. Tak sekadar berbagi kebahagiaan, tim Panda Mobile juga berbagi informasi untuk mengedukasi anak-anak tentang lingkungan hidup. Harapannya, mereka dapat menjadi generasi penerus konservasi demi alam yang lestari.
Acara yang berlangsung menjelang waktu berbuka itu diawali dengan dongeng tentang hutan yang rusak dan habis terbakar. Kak Ryan, storyteller dari Panda Mobile mampu membuat anak-anak membayangkan apa yang akan terjadi pada satwa liar yang tinggal di hutan ketika pohon-pohon sudah tak ada lagi untuk berlindung. Anak-anak yang terdiri dari siswa TK, SD, dan SMP tersebut diajak untuk menjaga hutan karena hal itu juga berarti melindungi satwa yang tinggal di dalamnya.
Salah satu cara mudah yang dapat dilakukan untuk melindungi hutan adalah dengan mengurangi penggunaan tisu, terutama setelah mencuci tangan. Menghemat tisu berarti mengurangi jumlah pohon yang ditebang. Dalam kesempatan tersebut, anak-anak diajari cara mengeringkan tangan setelah mencuci tangan dengan melakukan gerakan tepuk tangan sebanyak 30 kali atau yang dikenal dengan #30ClapsChallenge.
Selain dongeng dan mempraktikkan gerakan #30ClapsChallenge, tim Panda Mobile juga mengajak anak-anak untuk memainkan permainan “Jelajah Papua”. Melalui permainan melemparkan bola ke keranjang yang bergambar satwa endemik Papua, anak-anak diperkenalkan pada beberapa satwa, seperti ikan hiu paus, burung cenderawasih, burung kasuari, dan penyu belimbing. “Aku pernah melihat ikan hiu paus di televisi. Ikan itu ada di Papua, kan?” tanya Sisi, siswa kelas 5 SD pada salah seorang volunteer Panda Mobile.
Edukasi tentang lingkungan hidup yang dibagikan oleh tim Panda Mobile tak sekadar tentang pelestarian satwa. Mengenal siklus air, pengamatan kualitas air, dan cara-cara untuk menghematnya juga disampaikan kepada anak-anak tersebut. Rafli, salah seorang siswa SMP menjelaskan tentang siklus air yang diketahuinya. Para volunteer Panda Mobile kemudian menyempurnakan informasi tersebut dan mengajak mereka mengamati kandungan mikroba dalam air dengan menggunakan mikroskop. Kesempatan langka tersebut membuat anak-anak sangat antusias.
Mengenal alam dan cara-cara pelestariannya memang dapat dikemas dengan cara yang efektif dan menyenangkan, seperti yang dilakukan oleh Panda Mobile WWF-Indonesia. Tak terasa, waktu berbuka puasa tiba ketika seluruh rangkaian kegiatan edukasi lingkungan berakhir. Acara berbagi bersama Panda Mobile pun diakhiri dengan buka puasa bersama dan penyerahan secara simbolis perlengkapan perpustakaan kepada pengurus Yayasan Darul Istiqomah, Tajur Halang, Bogor.