PERINGATAN HARI BUMI BERSAMA PANDA MOBILE DI HUTAN KOTA SANGGA BUANA
Oleh: Sani Firmansyah (Supporter Center Officer)
Hutan merupakan paru-paru dunia. Hutan memiliki peran penting menjaga keseimbangan alam dan kehidupan makhluk di dalamnya. Di balik sesaknya himpitan gedung bertingkat, bisingnya suara knalpot, dan pekatnya debu polusi udara akibat kendaraan bermotor, ternyata ada sebuah keteduhan di salah satu sudut ibukota. Tempat itu bernama Hutan Kota Sangga Buana. Seperti mendapatkan paru-paru baru, ketika memasuki kawasan hutan kota yang ada di bantaran Sungai Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu, udara segar dan angin sepoi-sepoi langsung bisa dirasakan.
Di hutan kota itulah peringatan Hari Bumi bersama Panda Mobile dilakukan. Pada Sabtu (22/04) silam, tim Panda Mobile berkolaborasi dengan Universitas Pembangunan Nasional menyelenggarakan aktivitas untuk mempelajari ekosistem yang ada di hutan kota dan Sungai Pesanggrahan, serta melihat pengelolaan sampah yang langsung dipandu oleh pembina Kelompok Tani Sangga Buana, H. Chaerudin.
Kegiatan diawali dengan mengitari Sungai Pesanggrahan. “Tahun 1989, kondisi kali sangat memprihatinkan. Lahannya gersang banget. Trus sampahnya banyak bener di sepanjang bantaran Kali Pesanggrahan ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Babe Idin tersebut. Selanjutnya peserta diajak melihat pembangunan jembatan yang diselaraskan dengan prinsip konservasi dimana keberadaan ekosistem di bawah jembatan tersebut dikelola agar dapat tetap hidup dengan baik. “Kita nggak mungkin memusuhi pembangunan. Kita malah harus ngebangun tapi tetep sesuai dengan aturan supaya alam ini tetep bagus,” tegasnya.
Selanjutnya seluruh peserta diajak melihat cara pengelolaan sampah yang setiap harinya hampir 20 ton. Di Tempat Pembuangan Akhir tersebut, Babe Idin mengajak Kelompok Tani Sangga Buana untuk bisa bersama-sama mengolah sampah agar dapat dimanfaatkan lagi. Peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa diajak untuk memilah sampah yang ada di TPA tersebut. “Babe, kalau sampah di sini dikelola untuk apa saja, ya?” tanya Femmy, mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional. “Sampah di sini kite manfaatkan untuk dijadiin kompos buat bambu yang ada di sekitar hutan kota ini. Selebihnya kita manfaatin gas dari sampahnye untuk kebutuhan energi listrik di sekitar hutan kota,” jelas Babe Idin.
Setelah mempelajari dan mengamati ekosistem yang ada di hutan kota, seluruh peserta diajak mengikuti kegiatan dari Panda Mobile, yaitu mendaur ulang kaus bekas menjadi tas belanja. “Mengapa WWF-Indonesia mengajak memanfaatkan kaus bekas untuk dijadikan tas belanja? Agar kita dapat mengurangi penggunaan kantong plastik yang berdampak negatif terhadap spesies yang di laut, terutama penyu yang banyak ditemukan memakan kantong plastik yang dibuang ke laut,” ujar Felita, volunteer Panda Mobile. Mereka terlihat antusias mengerjakan aktivitas tersebut.
Selanjutnya tim Panda Mobile mengajak para peserta untuk menguji kualitas air dengan menggunakan fasilitas laboratorium air yang ada di Panda Mobile. Sampel air yang digunakan diambil dari sekitar Hutan Kota Sangga Buana. Mereka mengukur tingkat keasaman air (pH air) dan kandungan mikroba dalam air. Mikroba yang ditemukan dalam air bisa menjadi bioindikator kualitas air.
“Hari Bumi sebetulnya setiap hari seharusnya kita memperingatinya. Namun melalui momentum kali ini, harapannya kami warga Universitas Pembangunan Nasional dapat meningkatkan kepedulian akan pentingnya lingkungan sekitar serta dapat secara berkelanjutan turut menjaga Bumi ini,” harap Erna, Wakil Rektor Universitas Pembangunan Nasional.