“MAGIC PAPER”, KERTAS AJAIB UNTUK MENGETAHUI PH AIR
Oleh: Muhammad Azhari Lubis (volunteer Panda Mobile) & Natalia Trita Agnika
Pada Rabu (02/11) silam, Panda Mobile mengadakan kunjungan ke Cambridge Child Development Center, Depok, untuk mengedukasi para siswa taman kanak-kanak tentang satwa, terutama yang terancam punah. Kegiatan diawali dengan pengenalan tim Panda Mobile, WWF-Indonesia, dan enam spesies satwa payung yang dilindungi oleh WWF-Indonesia kepada anak-anak.
Untuk membuat para siswa makin bersemangat, para volunteer mengajak mereka melakukan ice breaking terlebih dahulu. Ice breaking yang diberi nama “Ciki-Caka” dipilih supaya para siswa dapat melepas tawa dan lebih santai. Mereka terlihat menikmati permainan. Setelah semangat terbangun, para siswa tersebut diajak menonton film tentang lingkungan hidup. Ada tiga film yang diputar, yaitu “Pemburu Harimau”, “The World is Where We Live”, dan “Quartet at the Crossroads”. Setelah menonton film, volunteer Panda Mobile mengajukan pertanyaan kepada anak-anak tentang satwa apa saja yang ada dalam film tersebut dan mengenalkan beberapa jenis satwa yang belum mereka ketahui.
Kegiatan selanjutnya adalah presentasi tentang air. Dalam presentasi ini, para siswa diperkenalkan tentang air yang kotor (sudah tercemar) dengan air yang bisa digunakan (untuk minum dan mandi). Ada hal yang menarik ketika volunteer Panda Mobile mengajak anak-anak untuk menguji kualitas air dengan memasukkan kertas lakmus ke dalam air. Para murid menyebutnya sebagai “magic paper”. Ya, secara ajaib, kertas lakmus tersebut dapat berubah warna ketika dicelupkan ke dalam air.
Kertas lakmus atau yang disebut siswa Cambridge Child Development School sebagai “magic paper”adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH (keasaman) dalam larutan yang ada. Kertas ini sendiri terbuat dari selulosa kayu yang merupakan komponen utama dari dinding sel pohon. Ada dua macam kertas lakmus. Lakmus merah dalam larutan asam akan berwarna merah, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan dalam larutan netral akan berwarna merah. Sedangkan lakmus biru dalam larutan asam akan berwarna merah, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan dalam larutan netral akan berwarna biru.
Ketika menguji air, ada salah satu siswa yang bertanya “Kenapa air bisa kotor?” Salah satu volunteer Panda Mobile menjawabnya dengan menerangkan bahwa air yang kotor berasal dari sungai yang tercemar (penuh dengan sampah, kotoran, dan limbah). Melalui kegiatan ini, para siswa juga dipesan untuk senantiasa menjaga air, misalnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Usai menguji kualitas air, anak-anak diajak untuk bermain games engklek orangutan. Dalam permainan ini, mereka diajak untuk bermain sambil mengenal perilaku satwa orangutan dan habitatnya. Volunteer juga menjelaskan mengenai perbedaan orangutan dan monyet karena banyak yang beranggapan bahwa orangutan itu adalah monyet.