BERCENGKERAMA DENGAN 371 REPLIKA HARIMAU DALAM KAMPANYE #DOUBLETIGERS
Oleh: Natalia Trita Agnika
Kerumunan orang nampak mengelilingi area pameran tiger papier mache di Main Atrium Senayan City Mall, Jakarta pada Jumat (29/07) bertepatan dengan peringatan Global Tiger Day. Rasa ingin tahu yang besar berpadu dengan kekaguman akan 371 replika harimau yang berjajar rapi di panggung khusus membuat pengunjung tak henti-hentinya mengambil gambar. Sesekali nampak ada yang berusaha berfoto selfie dengan latar belakang replika harimau yang terbuat dari koran bekas yang dilumatkan (papier mache) tersebut.
[Simak juga : Video Perjalanan Tiger Papier Mache]
Pameran 371 tiger papier mache itu merupakan inisiasi WWF-Indonesia dalam rangka peluncuran kampanye #DoubleTigers untuk menggugah kepedulian publik akan populasi dan konservasi Harimau. “Global Tiger Day semestinya jadi perhatian penting bagi kita. Kami ingin menggugah kepedulian publik akan populasi dan konservasi harimau Sumatera,"" terang Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia dalam sambutannya pada saat konferensi pers, Jumat (29/07).
Dalam kesempatan tersebut, WWF-Indonesia juga menggandeng para public figure yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup untuk bergabung dalam ""The Roarers"". Mereka menggaungkan kampanye #DoubleTigers untuk pelestarian harimau, khususnya harimau Sumatera. “The Roarers” yang berkesempatan hadir dalam peluncuran kampanye antara lain Nugie, Nadine Chandrawinata, Marcel Chandrawinata, Daniel Mananta, Ayu Dewi, Wulan Guritno, Shandy Aulia, Winky Wiryawan dan Kenes Andari, Chicco Jerikho, Arifin Putra, Melly Goeslaw, dan Ruben Onsu.
Kakak-beradik Nadine Chandrawinata dan Marcel Chandrawinata mengajak publik untuk hentikan perburuan dan penggunaan produk yang terbuat dari bahan harimau. Marcel mengaku gerah dan prihatin dengan banyaknya tayangan video di internet yang menunjukkan eksploitasi terhadap harimau Sumatera. Para public figure itu juga mengajak publik untuk turut menjaga harimau melalui gaya hidup hijau. “Hal yang gue lakuin untuk membantu selamatkan harimau adalah mengurangi penggunaan kertas,"" tutur Chicco Jerikho mencontohkan.
Pameran tiger papier mache berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 29 Juli – 7 Agustus 2016 di Main Atrium Senayan City Mall, Jakarta. Tak sekadar berfoto atau melihat replika harimau Sumatera, pengunjung dapat makin mengenal satwa kharismatik ini melalui fakta-fakta menarik harimau Sumatera yang terpampang pada foto-foto “The Roarers”.
Selain itu, selama akhir pekan ada event khusus yang diselenggarakan supaya publik makin mengenal harimau Sumatera dan mengetahui bagaimana cara untuk turut menjaganya. Anak-anak mendapat wadah untuk mengenal harimau Sumatera dalam kampanye ini. Sebuah dongeng berjudul “Dongeng 3 Harimau Sumatera” dibawakan oleh Paman Gery bagi para pengunjung pameran tiger papier mache pada Sabtu (30/07). Anak-anak sangat antusias mendengarkan dongeng dan bahkan turut ambil bagian dalam penyampaian cerita. Mereka juga diajak melakukan aktivitas menanam bibit tanaman pada media bekas gulungan tisu untuk menanamkan kepedulian kepada lingkungan.
Melalui diskusi interaktif ""Kekuatan Konsumen untuk Mendukung Minyak Sawit Berkelanjutan"" yang diselenggarakan pada Minggu (31/07) di area pameran, pengunjung diajak untuk lebih memperhatikan produk minyak sawit yang digunakan, ramah lingkungan atau tidak. Saat ini, salah satu ancaman terbesar terhadap populasi harimau Sumatera adalah konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. “Saya tidak ingin menjadi manusia yang mempunyai kontribusi dalam merusak lingkungan,"" ujar Maylaffayza yang hadir dalam diskusi tersebut.
Beberapa kegiatan seputar kampanye #DoubleTigers masih akan berlangsung pada Jumat-Minggu, 5-7 Agustus 2016 mendatang di Main Atrium Senayan City Mall. Kegiatan tersebut di antaranya Diskusi Illegal Wildlife Trade, Talkshow “Road to Rimbang Baling Nature Reserve”, Talkshow #BeliYangBaik, penampilan akapela oleh Jamaica Café, kegiatan menggambar untuk anak-anak, dan face painting.
Kampanye #DoubleTigers mendapat dukungan dari beberapa mitra strategis WWF-Indonesia, seperti Senayan City, Weber Shandwick, Facebook, Campaign.com, Uber, dan Bali Artgasm. Semua tiger papier mache yang dipamerkan dapat “diadopsi” oleh publik melalui wwf.id/donate. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk upaya konservasi harimau Sumatera.