AURELIE MOEREMANS: EKSPLORASI TANAH PAPUA SEBAGAI MONA WARRIOR WWF-INDONESIA
Aurélie Moeremans, seorang aktris dan penyanyi berusia 29 tahun, baru-baru ini mengunjungi Papua, Indonesia, dari tanggal 27 hingga 30 November. Kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatifnya sebagai MoNa Warrior untuk Yayasan WWF Indonesia, menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Main ke Kampung Sereh dan Pusat Pembelajaran Holey Narey
Selama di Papua, Aurélie berkunjung ke beberapa lokasi penting. Di Sentani, dia mengunjungi Pusat Pembelajaran Holey Narey—juga berlokasi di area yang sama dengan kantor WWF-Indonesia di Papua, SD Inpres Sereh, dan Posyandu Otauw di Kampung Sereh. Kegiatan di sekolah sangatlah seru, saat MoNa mengajar tentang keanekaragaman hayati serta Aurélie ikut dalam aksi menanam secara simbolis di pekarangan sekolah. Selain itu kampanye dan edukasi di posyandu tentang makanan bergizi dilakukan bersama kader posyandu, ibu hamil dan anak-anak termasuk pemberian bantuan bahan makanan tambahan, yaitu kacang hijau dan susu Holey Narey, yang berasal dari bahasa Sentani, artinya adalah “lingkungan hidup yang baik dan nyaman”. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai tempat belajar mengenai keanekaragaman hayati dan pelestarian alam Papua. Di sini, Aurélie ikut serta dalam peresmian fasilitas pendukung di Holey Narey yang mencakup ruangan podcast, perpustakaan, toko UMKM, dan greenhouse. Acara peresmian juga diikuti dengan talkshow bertajuk “Green Lifestyle dan Aksi Anak Muda dalam Isu Lingkungan”, di mana Aurélie berbagi panggung dengan tokoh-tokoh muda Papuadan aktivis lingkungan.
Ekowisata Hotep, Cenderawasih, dan Kampung Sawe Suma
Salah satu highlight dari kunjungan Aurélie adalah tur ekowisata birdwatching cenderawasih dan pengolahan sagu di Kampung Sawe Suma. Adapun birdwatching cenderawasih merupakan salah satu daya tarik utama di hutan Hotep yang berada di kawasan tersebut. Masyarakat adat, pemerintah daerah, dan WWF-Indonesia bekerja sama dengan masayarakat adat dan pemerintah daerah mengembangkan destinasi ini, dengan fokus pada konservasi burung cenderawasih, wisata edukasi, kuliner pangan lokal dan atraksi budaya. Di Kampung Sawe Suma, Aurélie juga mengunjungi Sekolah Lapang, sebuah inisiatif yang didirikan pada tahun 2021 melalui Project Margareth A Cargil Philantropies (MACP) dan didukung oleh Kelompok Perempuan Ingerwewal sebagai pendamping dalam program Voices for Just Climate Action (VCA) dengan tujuan memberdayakan perempuan, kelompok muda, masyarakat adat dan anak-anak untuk aksi kolektif dalam pengelolaan sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan secara inklusif, mandiri, sambil memelihara budaya dan jati diri masyarakat adat.
Aksi Kolektif untuk Konservasi
Pentingnya kolaborasi dalam upaya konservasi menjadi fokus utama kunjungan Aurélie. Bersama 6 MoNa terpilih lainnya, mereka melakukan serangkaian kegiatan yang tidak hanya mengedukasi tetapi juga menyenangkan. Dari demo masak olahan sagu, makan ulat sagu yang bergizi dan lezat, menanam anakan pohon sagu hingga partisipasi dalam diskusi-diskusi penting, Aurélie dan timnya berusaha memperkuat pesan tentang pentingnya pelestarian alam dan keanekaragaman hayati secara inklusif.
Undangan Terbuka untuk Bergabung
Kunjungan ini bukan hanya tentang Aurélie; ini adalah tentang bagaimana setiap individu dan atau kelompok dapat berkontribusi terhadap pelestarian alam. WWF-Indonesia terus mendorong partisipasi aktif dari masyarakat melalui program MoNa. Mereka membuka peluang bagi siapa saja yang tertarik untuk belajar dan berpartisipasi secara langsung dalam konservasi alam.
Aurélie Moeremans, melalui kunjungannya, telah menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dalam pelestarian lingkungan sangat berarti. Kini, WWF-Indonesia mengundang Anda untuk menjadi bagian dari pergerakan ini. Mari bergabung dan berkontribusi dalam upaya konservasi alam di Indonesia!
Yuk, gabung menjadi MoNa melalui WhatsApp di +62 8111350666.