#XPDCMBD: PARA PENCARI SINYAL
Penulis: Estradivari (WWF-Indonesia)
Saya selalu percaya, di era digital ini, kita masih bisa bertahan dan hidup dengan bahagia tanpa sinyal telepon dan koneksi internet. Hal ini terbukti ketika saya harus menghabiskan waktu satu minggu tanpa keduanya. Walaupun begitu, ‘teori’ saya ini terpatahkan saat saya tahu bahwa Desa Latalola Besar yang Tim Darat kunjungi hari ini (13/11) dapat menerima sinyal telepon, meski jaringannya kurang bagus.
Tak hanya saya, seluruh anggota Tim Darat pun berlomba satu sama lain untuk setidaknya menemukan satu garis sinyal telepon selular dengan berbagai cara. Hal ini dilakukan demi menghubungi keluarga dan orang-orang tersayang. Ikuti keseruannya:
- Foto 1: Hellen (Unpatti), Damora (WWF-Indonesia), dan Kris (DKP Maluku Barat Daya) sangat bersemangat ketika mendengar bahwa kita bisa mendapatkan sinyal telepon jika berdiri di pojok kantor kecamatan. Sayangnya, mereka belum beruntung walaupun telah berusaha sangat keras. Mereka bertahan cukup lama di titik tersebut, dengan harapan paling tidak ada satu garis sinyal di telepon selular yang dapat menghubungkan mereka dengan orang-orang tersayang.
- Foto 2: Lain titik, lain cerita. Menurut masyarakat setempat, terdapat satu titik yang terletak di bagian pojok desa yang disebut sebagai ‘kotak telepon’. Caranya sangatnya mudah, cukup letakkan telepon selular di dekat gambar telepon yang ditempel di dinding. Jika cukup beruntung, para pencari sinyal telepon ini akan mendapatkan setidaknya satu garis sinyal telepon.
- Foto 3: Selain kedua titik tersebut, terdapat juga satu lokasi yang dirasa tepat untuk mendapatkan sinyal telepon selular, yaitu di atas bukit berbatu setinggi sekitar tujuh meter, yang mana mengharuskan kami untuk mendaki. Namun di lokasi ini, tidak semua orang bisa mendapat sinyal. Jika ada satu orang yang berhasil, maka yang lain tidak akan ‘kebagian’ sinyal telepon tersebut.
- Foto 4: Penduduk setempat bahkan mengatakan bahwa semakin tinggi meletakkan telepon selular, maka semakin mudah untuk mendapatkan sinyal. ‘Teori’ ini benar-benar diaplikasikan oleh Igna (KKP) saat kami berada di lokasi bukit berbatu tersebut. Igna mencoba peruntungannya untuk ‘mencuri’ sinyal telepon selular dari anggota Tim Darat lainnya dengan memanjat salah satu pohon kelapa.



