WWF-AJI JALIN KERJASAMA “BETTER JOURNALISM FOR BETTER ENVIRONMENT”
Oleh: Noverica Widjojo
WWF-Indonesia dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia meresmikan perjanjian kerjasama melalui penandatanganan perjanjian kerjasama yang berlangsung hari ini (15/1) di Kantor WWF-Indonesia, Graha Simatupang, Jakarta Selatan.
Kerjasama bertajuk “Better Journalism for Better Environment” ini adalah kerjasama selama 1 tahun di 10 kota di Indonesia dengan tujuan diantaranya untuk membangun dan memperkuat jaringan organisasi masyarakat madani (civil society organization) dan membangun strategi bersama dalam mendorong pengelolaan sumber daya alam yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan melalui pengarusutamaan isu-isu lingkungan dan sumberdaya alam di media massa.
Kerjasama ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas media dan jurnalis dalam meliput isu-isu kebijakan dan tata kelola sumberdaya alam, termasuk isu ketahanan pangan, air dan energi. Bentuk program kerjasama ini diantaranya adalah short course, journalist camp, journalist award, training of trainers, pelatihan dan diseminasi isu-isu lingkungan.
Ketua Umum AJI Indonesia, Eko Maryadi, menyambut baik terjalinnya kerjasama ini. “Kerjasama ini akan menjalin dialog lebih dalam antara WWF dengan AJI. WWF sangat diharapkan peranannya untuk menjadi sumber data akurat mengenai kondisi Sumber Daya Alam di Indonesia, karena sebenarnya banyak jurnalis yang sangat tertarik mengangkat isu konservasi,namun tidak punya akses untuk memperoleh data dan informasi yang akurat.”
“Selain untuk peningkatan profesionalitas, melalui kerjasama ini rekan-rekan media juga diharapkan dapat menyuarakan dan meningkatkan kesadaran publik mengenai isu konservasi, tidak hanya terbatas dalam konteks pelestarian satwa, tetapi terkait dengan semua aspek hidup manusia seperti ketahanan pangan, air dan energi,” tukas Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia. “WWF dan AJI berada di ‘kubu’ yang sama, yaitu organisasi masyarakat madani (civil society) yang berprinsip mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, berpihak pada kebenaran dan memperjuangkan hajat hidup orang banyak, ” lanjut Efransjah.
Kerjasama ini akan berlangsung selama satu tahun dan akan diadakan di 10 kota di Indonesia, yaitu Medan, Jambi, Jakarta , Jayapura, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Makassar, Ambon dan Kupang.