TRANSMIGRASI DARI WIRAUSAHA SAMPAI GLOBAL WARMING
Investasi di Ladang Transmigrasi
Menckartrans sudah bertekad menjadikan transmigrasi menjadi sektor yang bisa memainkan peran kunci bagi penyelesaian krisis perekonomian dan pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, menggalakkan investasi di ladang transmigrasi akan terus dilakukan dengan merangkul berbagai pihak termasuk swasta dan akan dilakukan sejak dah hulu ke hilir.
Dalam Temu Nasional Transmigrasi I, Desember 2009 lalu, kesempatan untuk berinvestasi di tanah transmigrasi dibuka luas, dimana pada tahun 2010-2014 pemerintah telah menyiapkan 400.000 hektar lahan yang siap olah untuk sektor agoindustri dengan nilai investasi sebesar Rp 12 trilyun.
Lahan ini telah disesuaikan dengan jenis tanaman perkebunan yang akan digalakkan yaitu kelapa sawit, karet dan coklat. Pembukaan lahan perkebunan di daerah transmigran ini juga akan membuka kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat transmigran dan sekitarnya Diperkirakan investasi ini akan mampu menyerap dan menghidupi lebih dari 2 juta keluarga.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun 44 KTM (Kota terpadu Mandiri) di berbagai pelosok negeri lengkap dengan berbagai fasilitas yang bisa melahirkan berbagai investasi. KTM merupakan proyek percepatan pembangunan sarana dan prasarana transmigrasi sehingga bisa lebih membantu mempercepat perkembangan bisnis dan usaha di lahan transmigrasi.
Global Warming dan Transmigrasi Pertemuan Copenhagen 2009 lalu menegaskan bahwa dunia Pertumbuhan penduduk jika tidak dikelola dengan baik, akan membuat minus pertumbuhan ekonomi. Salah satu pengelolaan untuk mengatasinya adalah membuat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang didahului dengan penempatan transmigrasi.
sudah berada dalam ambang batas krisis energi karena global warming dan para pemimpin dunia sedang sibuk mencari jalan keluarnya. Sayangnya, pertemuan yang diharapkan menemukan terobosan penyelesaian berakhir dengan uangkapan kekecewaan dari berbagai pihak. Namun, kita tidak bisa berpangku tangan dan harus mulai bekerja memulai semuanya sejak detik ini.
Kementerian Nakertrans bertekad menjadi bagian dari program kemanusiaan ini dengan memasukkan klausul perjuangan melawan global warming dalam setiap programnya, termasuk di sektor transmigrasi. Sekarang ini, sebuah investasi besar di sektor bio-cnergi yang bersinergi dengan program transmigrasi sedang disiapkan.
Pada tahap awal ini akan dibuka lahan perkebunan tebu di Sumatera seluas 37.000 hektar dalam dua tahap dengan nilai investasi awal sebesar Rp 1,7 trilyun. Dalam rencana besarnya, di tahan itu akan dibangun permukiman transmigrasi yang modern dengan konsep green town dan cyber city untuk 3.000 keluarga transmigran. Sementara itu, produksi tebunya akan diolah menjadi etanol untuk memasok kebutuhan bio-energi dunia. Inilah sumbangan transmigrasi untuk lingkungan hidup, anti global warming dan masa depan dunia.
Wirausaha dan Transmigrasi ""Seorang transmigran adalah seorang wirausahawan dan pemerintah akan terus mendorong mereka agar bisa berhasil,"" Menakertrans mengungkapkan tekadnya.Berbagai terobosan terus dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memacu dan mendorong terus lahimya wirausahawan sukses di tanah transmigrasi.
Kementerian Nakertrans meminta bantuan Ir. Ciputra, seorang pengusaha nasional yang begitu peduli dengan kewirausahaan.untuk mendidik para transmigran agar memiliki semangat dan keterampilan berusaha. Begitu pula dengan Rhenald Kasali, seorang pakar kewirausahaan dan pemasaran, didapuk menuntun transmigran agar lebih fokus dalam berusaha dan mencari peluang-peluang yang bisa mengembangkan usaha mereka. Pemerintah sendiri akan terus memberikan bantuan teknis dan modal bagi wira-trans ini agar bisa lebih berkembang lagi. 88 Ibukota Kab / Kota
Penemu dan penggagas transmigrasi tentu seorang yang revolusioner, inovator dan visioner Revolusioner karena hakekatnya, semangat transmigrasi itu sama dengan semangat re forma agraria yang menginginkan masyarakat mendapatkan hak atas tanah.
Dalam catatan, hingga hari ini pemerintah lelah mendistribusi tanah garapan seluas 2 hektar kepada 2,2 juta kepala keluarga. Jadi, tanah yang sudah didistribusikan berjumlah 4.4 juta hektar lahan garapan. Bukan hanya itu. pemerintah juga menyediakan rumah dan memberikan bantuan kehidupan dan modal usaha kepada mereka, visioner karena program ini temyata mendorong secara cepat pertumbuhan ekonomi di daerah penempatan. Bahkan beberapa diantaranya temyata berkembang sangat pesat. Hingga saat ini program transmigrasi tercatat berhasil membangun 3.325 desa di 547 kawasan transmigrasi, 88 diantaranya menjadi ibukota kabupaten/kota dan 235 diantaranya menjadi ibukota kecamatan. ***