SEAFOOD SAVERS DAMPINGI PT. ARTA MINA TAMA MENUJU SERTIFIKASI MSC
Jakarta, (22/06)– Organisasi konservasi global WWF menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT. Arta Mina Tama (PT.AMT). Kedua pihak sepakat untuk bersama-sama mengupayakan perbaikan industri perikanan melalui praktek-praktek penangkapan dan pengolahan ikan yang lebih ramah lingkungan di bawah program kerjasama business to business, SEAFOOD SAVERS.
SEAFOOD SAVERS adalah sebuah kelompok dialog dan kerjasama korporasi yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia sejak Oktober 2009, yang bertujuan untuk menguatkan dukungan dari sektor industri pada perbaikan pengelolaan perikanan laut di Indonesia. SEAFOOD SAVERS mengacu pada sertifikasi perikanan ekolabel MSC (Marine Stewardship Council) untuk perikanan tangkap dan ASC (Aquaculture Stewardship Council) untuk perikanan budidaya dalam mendorongkan upaya perbaikan pengelolaan perikanan laut tersebut.
“Melalui SEAFOOD SAVERS, WWF mendorongkan semakin banyak perusahaan perikanan mendapatkan sertifikasi MSC dan ASC. WWF yakin bahwa pemenuhan terhadap kedua standar tersebut mampu mendukung terwujudnya perbaikan kondisi perikanan di Indonesia.” ujar Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia dalam sambutannya.
Untuk perikanan tangkap, penilaian dan standar MSC dibangun di atas 3 prinsip dasar, yaitu keberlanjutan populasi ikan di laut, dampak aktivitas penangkapan terhadap ekosistem dan manajemen perikanan. Sebuah usaha perikanan dikatakan berkelanjutan ketika aktivitas penangkapannya tidak membahayakan ketersediaan stok ikan di laut, memiliki dampak minimal terhadap ekosistem dan mengaplikasikan manajemen perikanan yang efektif dan dapat diandalkan.
Sebagai salah satu penghasil tuna terbesar di dunia, Indonesia kini tengah menghadapi tantangan besar. Sebagian besar spesies tuna mengalami penurunan stok atau jumlah populasi di alam. Sementara aktivitas penangkapannya yang banyak dimotori oleh armada longline menghasilkan dampak meningkatnya jumlah tangkapan sampingan (bycatch). Permasalahan ini masih ditambah dengan isu pengelolaan perikanan tuna di tingkat nasional yang belum dapat menjamin keberlangsungan spesies di alam. Kurangnya informasi mengenai data tangkapan serta musim dan lokasi dimana ikan memijah dan berada pada ukuran penting dalam siklus hidupnya belum teridentifikasi dengan baik, yang menyebabkan usaha perlindungan terhadap kelestarian sumberdaya ikan dan keberlanjutan industri perikanan menjadi penuh tantangan.
“Data-data tersebut kami butuhkan untuk menyusun rencana pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Saat ini WWF dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait, sedang menyusun sistem pengelolaan perikanan terpadu dengan menggunakan pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management/EAFM) yang kami percaya bisa menjamin pemanfaatan jangka panjang sekaligus perlindungan stok ikan di alam.” komentar Koordinator Perikanan Tangkap WWF-Indonesia, Abdullah Habibi.
“MSC adalah sesuatu yang relatif baru bagi kami namun setelah melalui prosesnya bersama program SEAFOOD SAVERS, kami menyadari bahwa hal ini adalah sesuatu yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan sumber daya ikan hingga masa mendatang,"" jelas perwakilan PT. Arta Mina Tama, Gunawan selaku Pemilik sekaligus Direktur PT.Arta Mina Tama terhadap proses pencapaian sertifikasi MSC yang tengah dilalui saat ini.
Nota Kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak menyepakati dua rekomendasi yang harus dipenuhi PT. Arta Mina Tama, yaitu; 1) memberi dukungan pada kegiatan pengidentifikasian musim dan lokasi pemijahan yang dilakukan pemerintah setempat, LSM atau universitas dan 2) mengembangkan sistem dan alat komunikasi sosialisasi untuk mensosialisasikan informasi dan edukasi mengenai praktek perikanan lestari dan menghindari penangkapan IUU kepada karyawan perusahaan.
***Untuk Informasi Lebih Lanjut:
- Margareth Meutia, Corporate Campaigner for Marine Program WWF-Indonesia, +628158812844, MMeutia@wwf.or.id
- Imam Musthofa Zainuddin, National Fisheries Program Coordinator WWF-Indonesia, +628123853921, IMusthofa@wwf.or.id
Catatan untuk Redaksi:
- Tentang SEAFOOD SAVERS
Seafood Savers adalah inisiatif WWF-Indonesia membentuk sebuah kelompok perusahaan yang terdiri dari produsen, eksportir, importir dan ritel yang bergerak dalam eksploitasi dan perdagangan sumber daya laut, serta institusi finansial yang menanamkan dananya pada bisnis sumber daya laut. Saat ini ada 10 perusahaan yang telah menunjukkan minatnya untuk bergabung dalam SEAFOOD SAVERS. Dengan dukungan dari WWF di Indonesia maupun di tingkat regional dan internasional, kelompok ini akan melakukan kampanye yang mengangkat isu-isu perikanan dan kelautan dan diharapkan mampu memberi inspirasi pada lebih banyak praktisi bisnis untuk bergabung dan bersama-sama mendorongkan praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut. Penandatanganan Nota Kesepahaman merupakan tahap keempat dimana perusahaan menyetujui rekomendasi yang dihasilkan WWF untuk memenuhi persyaratan minimum perikanan berkelanjutan. - Tentang WWF-Indonesia
WWF-Indonesa adalah lembaga konservasi yang mempunyai visi melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan generasi masa kini dan masa mendatang, dengan fokus utama di bidang kelautan dan perikanan yang mencakup pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir yang berkelanjutan dan bertangung jawab melalui upaya perlindungan dan pengelolaan kawasan-kawasan yang penting bagi ekosistem dan ekologi laut, transformasi usaha perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, serta perlindungan dan pengelolaan terhadap jenis-jenis satwa laut yang terancam punah dan dilindungi. - Tentang PT.Arta Mina Tama
Berkantor pusat di Jakarta Utara, PT.Arta Mina Tama (AMT) adalah perusahaan pengekspor produk seafood yang mengekspor produk-produknya ke Amerika Serikat. Menanggapi permintaan pembelinya yang telah menetapkan hanya akan membeli produk seafood berlabel MSC, PT.AMT mambangun hubungan dengan WWF-Indonesia dan sepakat untuk bergabung dalam Program SEAFOOD SAVERS. PT. Arta Mina Tama telah melalui proses penilaian Due Diligence dan Identifikasi dimana PT.AMT telah dinilai layak menjalin kerjasama dengan WWF-Indonesia dan pemenuhannya terhadap syarat minimum perikanan berkelanjutan telah teridentifikasi. Proses yang dilalui telah menghasilkan sejumlah rekomendasi yang wajib dipenuhi oleh PT.AMT setelah menandatangani Nota Kesepahaman. Dengan menandatangani Nota Kesepahaman PT.AMT menyatakan persetujuannya secara formal untuk memenuhi seluruh rekomendasi yang disyaratkan WWF untuk memenuhi persyaratan minimum perikanan berkelanjutan. Dalam menjalin kerjasama dengan WWF, PT.AMT memiliki visi untuk berkembang dan berkesinambungan dalam industri perikanan Indonesia. PT.AMT berupaya mewujudkan hal ini dengan berpartisipasi dalam program perikanan berkelanjutan seperti SEAFOOD SAVERS.