PELAKU BISNIS PERIKANAN SAMBUT BAIK INISIATIF “SEAFOOD SAVERS”
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (29/10)-Sejumlah pelaku bisnis perikanan memberikan respon positif terhadap inisiatif WWF membentuk forum koalisi perusahaan perikanan berkelanjutan ,”Seafood Savers”. Dalam rapat konsolidasi pertama ”Seafood Savers” yang digelar WWF-Indonesia di Hotel Grand Hyatt,Jakarta Pusat, pada hari Sabtu (29/10), para ”pemain” bisnis perikanan menyatakan komitmen kuat mereka dalam mendukung perikanan berkelanjutan.
Salah satu peserta rapat yang hadir, Direktur PT. Mustika Minanusa, Tarakan, Kalimantan Timur, Mohamad Soeprapto memperlihatkan antusiasme yang sangat besar terhadap inisiatif tersebut. ”Saya sangat senang dengan adanya forum seafood savers ini. Saya berharap semoga hal tersebut segera terealisasi. Jadi kita sebagai pengusaha memiliki jaminan terhadap sustainability produk kita...Bisnis saat ini berbeda dengan bisnis 10 tahun atau 15 tahun yang lalu. Sekarang pembeli itu lebih memilih produk yang ramah lingkungan. Jadi, siapa yang melakukan praktik-praktik yang itdak ramah lingkungan atau destruktif, otomatis dia akan termarjinalkan dari pasar,” ungkap pengusaha budidaya udang tersebut.
Hal serupa juga diutarakan Direktur PT. Chen Woo Fishery, Ferry Gunawan. ”Kita memang sudah lama menanti adanya satu group community yang mensupport praktik perikanan berkelanjutan. Karena diluar banyak sekali tantangannya. Nah dengan adanya Seafood Savers, saya bisa lebih positif, lebih optimis untuk melangkah ke depan. Untuk kedepannya kita bisa mengontrol perikanan berkelanjutan,” jelas eksportir tuna dan kerapu tersebut.
Seafood Savers merupakan koalisi perusahaan yang kesemuanya memiliki visi yang sama, yaitu mewujudkan bisnis perikanan yang berkelanjutan. Kelompok ini terdiri dari pelaku-pelaku utama dalam industri perikanan yang mencakup produsen, pemasok, pembeli, ritel dan institusi finansial.
Program Seafood Savers merupakan terobosan baru yang dilakukan WWF dalam upaya mengembangkan perikanan berkelanjutan.
”Selama ini WWF selalu fokus dalam upaya menghentikan praktik perikanan ilegal yang merusak lingkungan...Kita berusaha memperbaiki kondisi yang sudah buruk di lapangan. Beberapa LSM lain juga melakukan upaya ini.Tapi akhirnya kita sadari kelompok pelaku perikanan yang baik semakin hari semakin berkurang karena adanya kompetisi terhadap pelaku perikanan ilegal. Orang-orang yang tadinya melakukan hal yang baik beralih ke yang buruk..Maka akhirnya kita beralih untuk lebih memfokuskan pada mereka yang melakukan praktik perikanan berkelanjutan dengan lebih banyak mengekspos praktik-praktik yang baik sebagai pancingan bagi para pelaku perikanan non-lestari,” jelas Dewi Satriani, Manajer Komunikasi Program Marine WWF-Indoensia.
Perusahaan yang berminat bergabung dengan Seafood Savers nantinya akan menjalani serangkaian proses audit yang akan dilakukan tim WWF-Indonesia. Jika telah memenuhi seluruh indikator perikanan berkelanjutan, maka tiap-tiap perusahaan akan melegalkan komitmennya dalam sebuah MoU dengan WWF-Indonesia.
Melalui forum ini, korporasi yang tergabung dalam Seafood Savers akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai isu perikanan berkelanjutan. Lebih jauh lagi, WWF juga akan memberikan pendampingan bagi korporasi yang ingin mendapatkan sertifikasi MSC.
Ke depannya, seafood savers diharapkan akan mampu menjamin adanya sustainability stock produk perikanan yang nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan nasional.
”Harapan saya dengan adanya Seafood Savers tentunya adalah terjadinya keberlanjutan produk perikanan di Indonesia. Selain itu juga perubahan perilaku bisnis perikanan ke arah yang lebih baik. Mulai dari produsen, retailer, konsumen, maupun institusi finansial yang memberikan kucuran kredit kepada pebisnis perikanan agar dicapainya pengertian yang sama tentang perlunya perikanan berkelanjutan,” pungkas Direktur Program Marine WWF-Indonesia Wawan Ridwan.