PAMERAN FOTO "WONDER EYES" RAMAIKAN KAMPANYE YEAR OF TIGER 2010
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (13/02)-Dalam rangka mengoptimalkan misi pendidikan lingkungan dalam Kampanye Year of Tiger 2010, WWF-Indonesia menggelar pameran foto Wonder Eyes selama dua hari, mulai Jumat (12/02) hingga Sabtu (13/02) di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan fotografi alam bebas yang digagas oleh jurnalis foto kawakan asal Jepang Hikaru Nagatake menampilkan puluhan foto hasil jepretan anak bangsa.
Sebuah talkshow bertajuk “Wonder Eyes: Sumatera di Balik Lensa” yang menghadirkan inisiator Wonder Eyes Hikaru Nagatake, fotografer profesional Jerry Aurum, dan Staf Komunikasi WWF-Indonesia untuk program Sumatra Dyah Eka Rini mengawali pameran foto Wonder Eyes.
Wonder Eyes adalah kegiatan kreatif untuk anak-anak yang menggunakan fotografi sebagai medium penyampaian pesan. Berbasis di Jepang, peserta kegiatan ini adalah anak-anak berusia 6- 16 tahun. Anak-anak peserta Wonder Eyes menggunakan kamera sederhana untuk mengambil gambar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berkolaborasi dengan WWF Jepang dan WWF-Indonesia, pada 23 Oktober 2009 lalu, selama 10 hari, WonderEyes digelar di Sumatera. Dua lokasi yang dipilih di Sumatera adalah di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan (Lampung) dan Taman Nasional Tesso Nilo (Riau), dua taman nasional dengan kekayaan alam hayati yang sangat tinggi di dunia.
Jurnalis foto wanita berusia 50 tahun tersebut mengatakan, melalui kegiatan kreatif yang menyatukan komunikasi, seni dan dokumentasi ini, anak-anak berkesempatan melakukan hal-hal baru, belajar bekerja sama, lebih mengenal diri mereka sendiri dan kebudayaan serta masyarakat mereka.
“Anak-anak itu sangat polos dan jujur. Dari hasil foto yang mereka abadikan, kita dapat membaca situasi dan kondisi yang saat itu mereka hadapi. Misalnya saat saya berkunjung ke wilayah konflik di Mozambique. Mayoritas foto yang diambil mengambil objek manusia yang menggambarkan kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan. Lain lagi saat saya ke Amazon. Hampir semua foto yang dihasilkan bercerita tentang keindahan alamnya. Uniknya, kalau di Indonesia, semuanya seimbang. Ada unsur sosial, ekonomi, unsur kenekaragaman hayatinya juga banyak. Sangat variatif..benar-benar luar biasa,” jelas Hikaru.
Pada kesempatan yang sama, Jerry Aurum yang terlibat dalam kurasi Wonder Eyes mengemukakan besarnya peran fotografi yang besar dalam mengoptimalkan pesan kampanye. “Fotografi itu bisa saja menjadi media yang efektif dalam pergerakan campaign manapun. Karena sesungguhnya esensi fotografi bukan hanya foto itu sendiri, namun bagaimana hasilnya bisa dimanfaatakan, bagaimana lalu foto itu bisa dilihat orang. Jadi bukan berarti setelah hasil foto kita dapatkan, tugas kita selesai sampai disitu. Tulisan pendukung dan media pendukungnya yang menguatkan pesan visual yang disampaikan foto tersebut juga harus dicreate sedemekian rupa. Inilah yang harus dipikirkan para pembuat campaign agar pesan kampanyenya bisa sampai sesuai tujuan campaign itu,” jelas Jerry.
Selain menumbuhkan apresiasi akan kekayaan alam Indonesia melalui hasil karya seni fotografi diantara anak-anak dan masyarakat di sekitar kawasan konservasi, pameran foto Wonder Eyes diharapkan akan mampu mendukung kegiatan promosi dan penyadartahuan akan perlindungan harimau Sumatera dan habitatnya dalam kaitan kampanye Tahun Harimau 2010 di Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi WWF dan Wonder Eyes kepada para fotografer cilik peserta Wonder Eyes, pada puncak peluncuran kampanye Tahun Harimau, Sabtu (13/02), WWF-Indonesia dan proyek fotografi non-profit tersebut memberikan penghargaan berupa piagam dan hadiah kamera digital kepada dua pemenang foto favorit hasil pooling yang telah digelar WWF seminggu sebelumnya. Mereka adalah Prasetyo, siswa kelas 3 SDN 3 Sedayu, Lampung yang mengabadikan bocah yang berdiri seorang diri di tengah-tengah longsor dan Lucky, siswa SMA Ukui, Riau lewat karyanya “Helikopter Merahku.” Melalui potret seekor capung berwarna merah yang hinggap di sebuah ranting kecil, Lucky berhasil memberikan gambaran betapa tingginya keanekaragaman hayati di Riau.
Pameran Wonder Eyes selanjutnya akan digelar di Japan Foundation, Summit Mas Buidling, Jakarta Pusat, mulai Selasa (16/02) sampai dengan Kamis (25/02). Sedangkan talk show yang menghadirkan pembicara dari Japan Foundation, Hikaru Nagatake, dan WWF akan diadakan Jumat (19/02) jam 10.00 WIB.
Pada kesempatan tersebut, publik dapat memilih foto favorit mereka dengan mengunjungi halaman polling Wonder Eyes di website WWF-Indonesia. Akan ada hadiah menarik berupa kamera digital dan lima paket souvenir bagi pemilih yang namanya keluar dalam undian.