“THE MIRROR NEVER LIES” SIAP DILUNCURKAN AWAL MEI
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (13/04)-Film layar lebar kolaborasi Pemerintah Kabupaten Wakatobi , WWF-Indonesia, dan SET Film Workshop, “The Mirror Never Lies” telah memasuki tahap akhir produksinya. Setelah melalui proses pengambilan gambar yang berlangsung selama satu bulan lebih pada September 2010 di kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, The Mirror Never Lies akan hadir di sejumlah bioskop di beberapa kota besar di Indonesia pada awal Mei 2011.
Film drama keluarga besutan sutradara muda Kamila Andini tersebut berkisah tentang seorang anak remaja Bajo bernama Pakis. Ia berjuang menemukan jati dirinya di tengah berbagai persoalan hidup yang dihadapi oleh keluarganya dan oleh masyarakat Suku Bajo saat ini, sebuah masyarakat yang seluruh eksistensinya bersandar pada kehidupan laut, yang terancam oleh dampak pemanasan global.
Film yang dibintangi Atiqah Hasiholoan dan Reza Rahadian ini dikemas dalam sebuah pendekatan metafora untuk meningkatkan kecintaan publik terhadap laut Indonesia dengan segenap sumber daya alamnya sekaligus juga memupuk kesadaran publik akan pentingnya kelestarian lingkungan perairan laut, khususnya kekayaan alam Wakatobi, salah satu situs penting dunia di Segitiga Terumbu Karang.
“Ini adalah media komunikasi publik yang akan digunakan WWF untuk meningkatkan kesadartahuan publik tentang keindahan dan kekayaan maritim Indonesia serta budaya suku Bajo, satu-satunya suku laut di Indonesia. Bisa dibayangkan bagaimana masa depan mereka jika laut kita rusak,” jelas Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indoensia Devy Suradji.
Sementara menurut sang sutradara, Kamila Andini, “The Mirror Never Lies” merupakan wujud kegelisahan dirinya, Nadine Chandrawinata (Suporter Kehormatan WWF-Indonesia yang juga turut memproduseri TMNL), dan WWF-Indonesia akan kondisi perairan laut Indonesia yang sudah semakin memperihantinkan serta keberadaaan suku Bajo, suku pengembara laut, yang turut terancam eksistensinya.
Menurut Bupati Wakatobi Ir. Hugua, keterlibatan Pemkab Wakatobi dalam produksi “The Mirror Never Lies” merupakan salah satu upaya menguatkan konservasi di Wakatobi sekaligus juga mempromosikannya sebagai daerah tujuan ekowisata laut dan pusat penelitian bawah laut.
“Saat ini Wakatobi telah menjadi laboratorium bawah laut untuk penelitian biota laut. Kepulauan ini adalah pusat segitiga terumbu karang dunia dimana terdapat 750 spesies karang dan 942 spesies ikan khas yang perlu dijaga kelestariannya. Kita semua, khususnya Pemkab Wakatobi, bertanggung jawab menjaganya. Dengan adanya film ini, saya harapkan semakin banyak lagi pihak yang peduli serta membantu upaya konservasi di Wakatobi,” imbuhnya.
Informasi selengkapnya tentang film ""The Mirror Never Lies,"" kunjungi website resminya di www.wwf.or.id/themirrorneverlies