MENINGKATKAN UPAYA PELESTARIAN DI TARAKAN DENGAN SABUK HIJAU
Tarakan – Walikota Tarakan, Kalimantan Timur, bersama Duta Besar Taiwan untuk Indonesia, serta PT Mustika Minanusa Aurora (MMA), dan WWF-Indonesia kembali menghijaukan kota Tarakan, kali ini dengan menanam bakau di Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB), Tarakan, pada hari Jumat 23 Agustus 2013 kemarin. Sebanyak 500 pohon bakau dari jenis Rhizophora mucronata yang berasal dari pembibitan bakau yang dilakukan oleh PT. MMA binaan teknis WWF-Indonesia yang ditanam di area seluas 100m2.
Penanaman wilayah bakau kembali merupakan inisiatif keberlanjutan pengelolaan ekosistem, khususnya yang berdampingan dengan wilayah tambak udang. Bagi wilayah Tarakan, produksi Udang Windu (Black Tiger / Penaeus monodon) adalah sumber pemasukan yang sangat penting, dan sama pentingnya dengan menjaga ekosistem secara seimbang agar pengelolaannya dapat lestari. Penanaman jenis Rhizophora mucronata di lokasi adalah salah satu upaya menyeimbangkan bahan kimia yang dibutuhkan organisme hidup (nutrient) dalam jumlah berlebihan di pengelolaan tambak atau budidaya. Selain itu, fungai utama bakau adalah fungsinya dalam menahan gempuran ombak (abrasi) maupun ombak besar seperti tsunami, yang terkenal dengan istilah ‘sabuk hijau’ (green belt).
Walikota Tarakan, H. Udin Hianggio, dalam sambutannya menekankan kesinambungan upaya baik seperti ini yang sudah digagas oleh PT MMA dan WWF-Indonesia. Upaya ini menurutnya telah membantu Pemerintah Kota Tarakan dalam melakukan penghijauan khususnya dengan tanaman bakau. Walikota sendiri juga berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagi sektor bisnis lainnya di Tarakan untuk selalu peduli dengan lingkungan sehingga cita-cita pemerintah Kota Tarakan dalam mengembangkan dan melestarikan hutan bakau bisa terwujud.
Lebih lanjut Duta Besar Taiwan untuk Indonesia, Andrew LY Hsia, mengatakan (seperti yang diterjemahkan oleh Budiono Hiu dari PT MMA bahwa dirinya sangat senang dan bangga sekali bisa menanam bakau bersama Walikota Tarakan. Menurutnya jika selama ini yang banyak diberitakan di media adalah tentang hal yang tidak baik dari Indonesia, dengan penanaman bakau ini bisa menjadi berita bagus bahwa masih banyak hal yang baik dari Indonesia. Andrew berharap kegiatan tersebut bisa dipublikasikan ke banyak negara di dunia agar mereka mengetahui bahwa di Kota Tarakan masih banyak pohon bakau, dan dia berjanji untuk mempublikasikan kegiatan tersebut di Taiwan. Andrew mengaku ini untuk kedua kalinya dia menanam bakau, pertama dilakukannya di Taiwan dan yang kedua di Kota Tarakan tersebut. Menurutnya penanaman bakau sangat bagus apalagi jika dikembangkan juga habitat asli di sekitar hutan bakau. Bagi Indonesia, kunjungan Andrew adalah sinyal positif untuk mengembangkan kerjasama lebih lanjut, khususnya dalam sektor budidaya udang.
Menurut Han, CEO Great Wall (salah satu pemegang saham PT MMA) ikut menegaskan bahwa penanaman bakau ini sangat bagus untuk generasi masa datang, khususnya menjaga keseimbangan lingkungan serta keseimbangan kualitas hasil produksi udang dari Tarakan. Han berharap PT MMA bersama pemerintah bisa terus menerus menerus mengembangkan model acara sejenis, tapi tidak terbatas pada penanaman bakau saja, sehingga ada pertukaran ilmu dan kerjasama yang semakin menguntungkan kedua pihak.
Penanaman bakau tersebut semakin menyeluruh karena tidak hanya diikuti oleh PT MMA dan perwakilan WWF-Indonesia saja, namun juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Kota Tarakan, Ir Budi, MSi dan staf; Staf Badan Lingkungan Hidup Kota Tarakan; staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tarakan; 17 orang pemegang saham terbesar PT. MMA dari Taiwan; Komandan Yonif 613/Raja Alam Tarakan beserta 1 (satu) peleton (satu peleton 30-50 orang) pasukannya. Acara penanaman bakau ini tidak hanya diliput oleh media lokal Tarakan namun juga oleh media dari Taiwan.
Bagi upaya pembibitan bakau yang digagas oleh PT MMA dan WWF-Indonesia, masih terdapat beberapa jenis lain yang segera akan ditanam, diantaranya ada jenis Rhizophora Apiculata, Brugueira Gymnorhyza, dan Avecennia marina. Beberapa jenis bakau tersebut tumbuh sangat bagus di wilayah dengan substrat lumpur yang cocok di sebagian besar wilayah pesisir di Tarakan, sehingga perawatannya akan sangat mudah seiring manfaatnya yang juga sangat besar. (ggn)