Sebagai kawasan dengan salah satu hutan hujan tropis terbaik di dunia, Jantung Borneo adalah rumah satwa khas yang terancam kepunahan, seperti orangutan, gajah kerdil, macan dahan, dan badak bercula dua. Kawasan ini berperan penting untuk kemajuan ekonomi, masyarakat, dan perbaikan kualitas lingkungan. Tetapi, luas hutannya telah terdegradasi sejak tahun 1950-an. Penandatanganan Deklarasi Heart of Borneo (HoB) antara pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia pada 2007 adalah awal penting pengelolaan secara berkelanjutan kawasan seluas 220.000 km2 di Jantung Borneo.

Keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem yang dimiliki HoB selayaknya mampu memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Namun, dua aspek tersebut kerap kali diabaikan dalam proses pengambilan keputusan. Konsep pertumbuhan ekonomi hijau berupaya mengatasi kondisi tersebut. Dalam banyak hal, deklarasi HoB adalah langkah awal menuju ekonomi hijau yang dapat membantu tercapainya lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan.

LPM Vol II No. 1 ini mengetengahkan konsep ""ekonomi hijau"" serta upaya-upaya lainnya yang dilakukan inisiatif HoB untuk menjaga detak jantung Borneo.

Tak ketinggalan pula, di rubrik Catatan, pembaca akan diajak untuk mengenal lebih dekat eksotisme belantara Borneo di Kabupaten Bahau Hulu, Kalimantan Timur.

Selengkapnya..