KERJASAMA WWF-UGM KELOLA KAWASAN HEART OF BORNEO DISEPAKATI
Yogyakarta – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan WWF-Indonesia secara resmi menandatangani kesepakatan kerjasama pengelolaan kawasan Jantung Kalimantan atau Heart of Borneo (HoB) pada hari Kamis, tanggal 26 Januari 2012 di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan langsung oleh Dr. Efransjah Direktur Eksekutif WWF-Indonesia dan Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M. Agr. Sc Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Proses penandatangan ini juga disaksikan langsung oleh pejabat dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yaitu Dirjen Jenderal Perlindungan Hutan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Ir, Darori,MM, Sekditjen PHKA, Ir. Hartono, M.Sc, Direktur Konservasi Kawasan dan Bina Hutan Lindung PHKA, Ir. Sonny Partono,MM, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati, Dr. Ir. Novianto Bambang Wawandono, M.Sc dan Direktur Bina Perhutanan Sosial, Ditjen BPDAS PS Kementerian Kehutanan Dr. Ir. Haryadi Himawan, MM.
Kehadiran pejabat Kementrian Kehutanan tersebut merupakan dukungan upaya pengelolaan kawasan penting di Kalimantan yang baru saja ditetapkan sebagai paru-paru dunia dalam Peraturan Presiden No 3 tahun 2012 mengenai Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan. Acara penandatanganan kerjasama ini juga dihadiri anggota Badan Pembina Yayasan WWF-Indonesia, Bapak Djamaludin Suryohadikusumo.
Tujuan kesepakatan kerjasama antara UGM dan WWF-Indonesia adalah untuk saling memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan kelestarian kawasan Heart of Borneo. Heart of Borneo merupakan kawasan di jantung Kalimantan seluas kurang lebih 23 juta hektar yang secara ekologi saling berhubungan dan merupakan inisiatif yang didukung tiga negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia.
“Pengelolaan kawasan Heart of Borneo sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) memerlukan pendekatan multidisipliner. Oleh karena itu kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, diantaranya dengan lembaga pendidikan atau akademisi, menjadi sangat penting”, kata Dr. Efransjah. Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh WWF-Indonesia dan Fakultas Kehutanan UGM hari ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong kerjasama yang lebih strategis untuk konservasi alam dan pembangunan berkelanjutan di Jantung Kalimantan.
Sementara Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Muhammad Naiem M.Agr.Sc menanggapi kerjasama ini sebagai dukungan pihak akademisi dalam upaya pengelolaan kawasan Heart of Borneo yang berasaskan pada keutuhan lansekap, kelestarian ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut menurut Prof. Dr. Muhammad Naiem M.Agr. Sc Fakultas Kehutanan UGM bersama beberapa fakultas di Universitas Gadjah Mada menawarkan 7 pilar pengelolaan lanskap Hearth of Borneo yang berkelanjutan, yang meliputi (1) perancangan dan permodelan pembangunan rendah karbon,(2) kesetaraan akses dan stakeholder, (3) pemantauan atau MRV (measurement, reporting and verification), (4) ketersediaan dan kerentanan jasa lingkungan, (5) kebijakan dan tatakelola, (6) pengembangan energi alternatif, dan (7) penguatan kapasitas SDM.
Ir. Hartono, M,Sc yang juga adalah Wakil Ketua Kelompok Kerja Nasional HoB menanggapi positif kerjasama UGM dan WWF-Indonesia dalam pengelolaan kawasan HoB. “Diharapkan melalui kerjasama ini dapat menciptakan terobosan-terobosan baru dalam upaya implementasi lima program HoB yaitu pengelolaan kawasan lintas batas negara, pengelolaan kawasan lindung, pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, pengembangan ekowisata dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia”, ujar Hartono.
Pada penutupan acara penandatanganan kesepakatan kerjasama ini, Dirjen PHKA, Ir. Darori, MM, menyampaikan bahwa kerjasama antara UGM dan WWF-Indonesia ini menjadi penting untuk memperkuat implementasi ekonomi hijau yang merupakan salah satu tujuan Kawasan Strategi Nasional (KSN) Heart of Borneo.
Pada hari yang sama sebelum penandatanganan kerjasama tersebut, juga diselenggarakan Lokakarya Pendekatan Multi-Disiplin dalam Mengembangkan Paradigma Pembangunan yang Berkeperpihakan di Kawasan Heart of Borneo yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM, Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) HoB, PHKA Kementerian Kehutanan dan WWF-Indonesia.
Lokakarya setengah hari ini dibuka oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada dan Ir. Hartono, M.Sc yang juga mewakili Pokjanas HoB menyampaikan keynote speech mengenai pengelolaan kawasan Heart of Borneo hingga saat ini.
Dalam lokakarya tersebut, Dr. Efransjah menyampaikan makalah utama mengenai ekonomi hijau dalam upaya percepatan pertumbuhan pembangunan di kawasan Heart of Borneo yang di Indonesia dikenal sebagai Jantung Kalimantan. Lebih lanjut lokakarya ini juga mengulas pengembangan ekonomi hijau di kawasan Heart of Borneo yang dikaji dari berbagai perspektif seperti ekonomi, teknik, sosial politik dan hukum. Ulasan dari berbagai perspektif ini disampaikan oleh beberapa pakar dari Universitas Gadjah Mada.
--- o0o ---
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
- Taufik Tri Hermawan, M.Si, Fakultas Kehutanan UGM, t3hermawan@ugm.ac.id
- Elisabeth Wetik, Heart of Borneo (HoB) National Communications Officer WWF-Indonesia, ewetik@wwf.or.id
Catatan untuk Redaksi:
Tentang WWF Indonesia
WWF adalah organisasi konservasi global yang mandiri dan didirikan pada tahun 1961 di Swiss, dengan hampir 5 juta suporter dan memiliki jaringan yang aktif di lebih dari 100 negara. Di Indonesia bergiat sebagai organisasi nasional berbentuk yayasan dan bekerja di lebih dari 25 wilayah kerja lapangan di17 provinsi. Misi WWF-Indonesia adalah menyelamatkankeanekaragaman hayati dan mengurangi dampak ekologis aktivitas manusia melalui: mempromosikan etika konservasi yang kuat, kesadartahuan dan upaya-upaya konservasi di kalangan masyarakat Indonesia; memfasilitasi upaya multipihak untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan prosesproses ekologis pada skala ekoregion; melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hokum yang mendukung konservasi; dan menggalakkan konservasi untuk kesejahteraan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selebihnya tentang WWF-Indonesia dapat mengunjungi website http://www.wwf.or.id/ dan situs keanggotaan WWF-Indonesia di http://supporterwwf.org/
Tentang Heart of Borneo (HoB)
InisiatifHeart of Borneo adalah inisiatif tiga negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia untuk mengelola kawasan hutan tropis dataran tinggi di Borneo yang didasarkan pada prinsip konservasi dan pembangunan berkelanjutan. Tujuan inisiatif HoB adalah untuk mempertahankan dan memlihara keberlanjutan manfaat salah satu kawasan hutan hujan terbaik yang m asih tersisa di Borneo bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Jantung Kalimantan adalah bagian kawasan HoB di Idnonesia. Pada tanggal 12 Februari 2007, Pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia mendeklarasikan komitment untuk memelihara dan mengelolan secara berkelanjutan kawasan HoB. Di Indonesia, kawasan Heart of Borneo mencakup tiga provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Informasi lebih lanjut mengenai Heart of Borneo di Indonesia, silakan kunjungi www.heartofborneo.or.id