KEMBALIKAN SEMANGAT KELOMPOK UNTUK PERIKANAN BUDIDAYA YANG BERTANGGUNG JAWAB
Oleh: M Budi Santosa (Marine Conservation and Sustainable Fisheries Senior Officer)
Kelompok pembudidaya ikan bandeng MURYA sebagai kelompok dampingan Program Aquaculture WWF-Indonesia sudah berdiri sejak tahun 2011 dengan jumlah anggotanya yang mencapai 60 orang. Awalnya, Kelompok MURYA dikenal sebagai kelompok yang kompak dalam menjalankan aktivitas budidaya. Anggota Kelompok MURYA memiliki jadwal pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali sebelum melakukan tebar bibit serta kegiatan membersihkan tambak secara bersama. Namun, seiring dengan kesibukan dari masing-masing anggota, kegiatan kelompok yang bersifat kebersamaan itu sudah jarang dilakukan. Akibatnya, ada banyak permasalahan yang dialami oleh anggota kelompok, mulai dari menurunnya aktivitas teknis perikanan budidaya ikan bandeng, semakin terbatasnya bibit dan pupuk, hingga pengaruh pada naiknya harga jual produk dan masalah kurangnya dukungan dari stakeholder terkait.
Menurut pengamatan fasilitator pendamping WWF-Indonesia, munculnya berbagai masalah tersebut merupakan tantangan dalam pelaksanaan Aquaculture Improvement Programme (AIP) budidaya ikan bandeng. Maka dengan tujuan untuk membangun kembali kebersamaan dan kekompakan kelompok dalam melakukan aktivitas budidaya, WWF-Indonesia bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati dan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP) Semarang, menyelengarakan kegiatan team building untuk anggota kelompok MURYA pada tanggal 20 Agustus lalu, di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Acara yang dikemas dengan metode outbond tersebut turut melibatkan pelatih dari LPPSP Semarang, Ibnu Hiban dan Haris Muzakky, untuk memberikan berbagai permainan pilihan menarik yang dapat menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dan kekompakan kelompok dalam melakukan perbaikan perikanan yang lebih baik. Seperti, mencari bendera, mengelola sumberdaya, memindahkan bola dan botol air, hulahop, roda tank, tembak-tembakan, dan kata bersambung.
Total peserta yang berjumlah 33 orang tersebut merupakan anggota gabungan dari kelompok MURYA, LPPSP Semarang dan WWF-Indonesia. Ketika rangkaian acara terlaksana, terlihat antusias dan keceriaan di antara anggota kelompok MURYA dan para fasilitatornya. Semangat kelompok muncul kembali pada acara tersebut, sehingga tidak ada lagi jarak antara ketua kelompok, pengurus, anggota, bahkan kepala Desa setempat bersama perangkatnya lebur dalam kebersamaan dan kekompakan mencapai tujuan.
“Semoga kebersamaan dan kekompakan kelompok bisa terus dipupuk dan tidak berhenti setelah outbond ini saja.” ucap M. Budi Santosa di akhir acara. Staf DKP Kab Pati yang turut serta dalam acara tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada WWF-Indonesia dan LPPSP Semarang yang telah menyelenggarakan acara team building untuk kelompok MURYA dan berharap kerja sama yang baik bisa terus ditingkatkan.
Tidak lupa perwakilan kelompok MURYA, Pak Karwani, menyampaikan ucapan terima kasih atas dilangsungkannya aktivitas tersebut. Menurutnya bukan hanya kegiatan pendampingan teknis budidaya saja yang harus dilakukan, namun juga peningkatan kapasitas kelompok melalui kegiatan team building. Mereka juga mengharapkan akan adanya keberlanjutan kegiatan serupa agar kelompok MURYA dapat terus semangat dalam melakukan kegiatan perbaikan budidaya ikan bandeng sesuai BMP yang dikeluarkan WWF-Indonesia dan terciptanya perikanan yang bertanggung jawab.