KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR MENDAPAT PENGHARGAAN DARI KKP
Pada pertengahan Desember ini, untuk pertama kalinya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan penghargaan bidang konservasi. Penghargaan E-KKP3K Award atau Efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ini diberikan kepada pemerintah daerah dan kepala daerah yang konsisten mengembangkan kawasan konservasi perairan.
”Kerja keras dan komitmen pemerintah daerah ini menjadi bagian penting dari pencapaian target luasan kawasan konservasi perairan.” Sharif C. Sutardjo, Menteri KKP-RI dalam kata sambutannya. Penghargaan KKP3K Award, yang selanjutnya akan menjadi agenda 2 tahunan KKP, terdiri atas kategori favorit 1 penghargaan, kategori percontohan 5 penghargaan, dan kategori percepatan 17 penghargaan.
Dalam perhelatan yang bertempat di Hotel Pulman ini, Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Alor (KKPD – Alor) dianugerahi penghargaan sebagai Kawasan Konservasi Percontohan Nasional. KKPD Alor sendiri masuk dalam kategori percontohan. Selain Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 4 Kabupaten/Kota lainnya yakni Kota Sabang – Provinsi Aceh, Kabupaten Sukabumi – Provisi Jawa Barat, Kabupaten Klungkung – Provinsi Bali, dan Kabupaten Raja Ampat – Papua Barat juga mendapatkan penghargaan dalam kategori percontohan.
“Penghargaan ini merupakan salah satu jawaban dari upaya Kabupaten Alor untuk menjamin keberlangsungan sumberdaya laut, pesisir dan perikanan bagi masyarakat Alor dimasa yang akan datang.” Dikatakan Simeon TH Pally, Bupati Kabupaten Alor setelah menerima penghargaan tersebut.
World Wild Fund for Nature (WWF), salah satu lembaga non-pemerintah yang turut serta membantu Pemerintah Daerah Alor dalam berkomitmen mengelola kawasan konservasinya sejak tahun 2006, mengakui bahwa saat ini intensitas kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan belum sepenuhnya terkontrol dengan baik. Data survey terakhir WWF Indonesia dengan metode Manta Tow tahun 2013 mengidentifikasi terjadi penurunan kualitas kesehatan karang sebesar 14,9% yang diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan masih berlangsung. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Alor berupaya mendorongkan kolaborasi yang saling mendukung antarkomponen dalam badan pengelola yang telah terbentuk untuk lebih intens melakukan monitoring dan pengamanan secara rutin, serta membangun baseline data yang kuat, termasuk memastikan keberlanjutan pembiayaannya ke depan.
Bupati Alor tak lupa menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada WWF yang telah membantu Pemda Alor selama ini sehingga dapat menerima penghargaan EKKP3K sebagai salah satu dari 5 lokasi percontohan Kawasan konservasi di Indonesia, dan selanjutnya meminta WWF agar dapat mengawal proses yg telah di lakukan selama ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang penghargaan dan Program Solor Alor - WWF Indonesia dapat menghubungi M Ridha Hakim, Nusa Tenggara Regional Coordinator (Email: rhakim@wwf.or.id; Mobile: +628123778055).