JADI SUKU CADANG SEPEDA MOTOR
Produk elektronik dan teknologi informasi terus membanjiri pasar Indonesia. Tidak terkecuali gadget keluaran terbaru, yang diklaim menggunakan teknologi ramah lingkungan. ""Kami mendidik masyarakat untuk lebih mengenal teknologi ini,"" kata Martin Wibisono, salah satu direktur Hewlett Packard (HP) Indonesia, kepada Tempo.
Menurut Martin, produk HP telah mendapat sertifikasi dari Energy Star sebagai produk hemat energi. Perusahaan ini telah menggulirkan program ecosolutions yang implementasinya pada daur ulang limbah. Antara lain, mendaur ulang cartridge yang diolah menjadi produk sejenis atau salah satu suku cadang kendaraan bermotor.
Program sejenis dilakukan perusahaan Nokia dan Sony Ericsson. Dari riset Nokia di 13 negara, termasuk Indonesia, 44 persen ponsel tua tidak didaur ulang. Hanya 3 persen orang yang mendaur ulang ponselnya. Menurut juru bicara Nokia, jika setiap pengguna ponsel melakukan langkah itu, 80 ribu material mentah bisa dihemat.
Survei Nokia terhadap 6.500 responden menunjukkan, 72 persen setuju daur ulang akan membuat perubahan pada lingkungan. Namun 80 persen responden di Indonesia dan India tidak mempertimbangkan daur ulang produk yang sudah tidak digunakannya. Separuh responden malah tidak mengetahui bahwa ponsel mereka dapat didaur ulang. Indonesia dan India ternyata merupakan negara dengan ringkat kesadaran akan daur ulangnya terendah, yakni India 17 persen dan Indonesia 29 persen. Yang tertinggi adalah publik Inggris, mencapai 80 persen.
Berdasarkan survei itu, Nokia meluncurkan prograrru.yang dikemas melalui daur ulang 5.000 Nokia Center di berbagai negara. Hasilnya, ratusan ribu ton material terdaur ulang. Sebagai insentif atas penukaran atau daur ulang itu, Nokia memberi konsumen kartu ""prabayar"" atau uang beberapa dolar atau euro, tergantung kebijakan di tiap-tiap negara.
Di Indonesia, program daur ulang Nokia diluncurkan pada Agustus 2009. Hingga akhir tahun lalu, terkumpul lebih dari 10 ribu ponsel dan 20 ribu aksesori aneka merek. Direktur Marketing PT Nokia Indonesia Riadi Sugihtani mengatakan, sebagai imbalannya, masyarakat dan Nokia menyumbang ribuan pohon yang ditanam di daerah aliran Sungai Ciliwung.
Menurut Riadi, ponsel dan aksesori tersebut siap dipisah-pisahkan elemennya untuk digunakan kembali. ""Ini membantu lingkungan,"" ujarnya. Untuk penukaran ponsel dan aksesori ini, Nokia menyediakan 91 pusat penukaran di Nokia Care Center. Untuk daur ulang, Nokia menyerahkannya ke TES AMM. Nokia bekerja sama dengan WWF untuk melaksanakan program ini.
Managing Director PT ZTE Indonesia Fan Xiaoyong mengatakan produknya telah disesuaikan dengan ketentuan EPA. Teknologi EV-DO yang diterapkan mengacu pada teknologi yang lebih ramah lingkungan. Teknologi EV-DO, terutama Rev B, kata Xiaoyong, mampu menghemat listrik hingga 70 persen.""Ini cukup penting dan membantu lingkungan. Masalah energi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Cina,"" ujar Xiaoyong kepada iTempo.
Dia menjelaskan, bahan material ZTE tidak banyak mengandung plastik dan bahan berbahaya bagi kesehatan. Teknologi EVDO Rev B juga tidak membuat radiasi yang berbahaya. Perusahaan ini mengoperasikan base station 3G dengan tenaga angin dan matahari.