INDUSTRI PERIKANAN ANTUSIAS MENDUKUNG PERBAIKAN PERIKANAN INDONESIA
Oleh Novita Eka Syaputri
Setelah sebelumnya menyapa masyarakat perikanan di Sumatera Utara, Roadshow Diskusi Terbuka Seafood Savers kembali digelar di Jakarta (10/6) dan Surabaya (12/6) untuk mengajak para pelaku industri perikanan serta pemerintah daerah, akademisi, retailer, hotel, dan kelompok institusi keuangan untuk duduk bersama membahas langkah konkret menuju perikanan berkelanjutan.
Dalam pembukaan diskusi di Jakarta, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung mengapresiasi para pelaku industri perikanan yang hadir karena menunjukkan kepedulian dan komitmen yang kuat terhadap pemanfataan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan lestari demi terwujudnya pula bisnis perikanan yang berkelanjutan. Acara ini dilaksanakan dengan harapan kita dapat bersama-sama mencari solusi terbaik dan strategis terkait peran sektor swasta dalam upaya-upaya perbaikan perikanan menuju bisnis perikanan yang berkelanjutan.
Dari sisi akademis, Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut IPB Luki Ardianto dalam presentasinya juga menekankan bahwa kunci pengembangan industri perikanan salah satunya adalah investasi, tidak hanya berbentuk capital tetapi juga investasi dalam bentuk sustainability. Maksudnya, perusahaan juga harus berinvestasi untuk mendukung praktik perikanan yang berkelanjutan demi bisnis yang berkelanjutan pula.
Berbeda dengan Diskusi Terbuka yang dilaksanakan di Medan, diskusi di Jakarta dan Surabaya ini terasa lebih hidup dengan banyaknya pertanyaan dan masukan dari sisi asosiasi dan perusahaan.Perusahaan-perusahaan perikanan banyak bertanya mengenai sertifikasi ekolabel ASC dan MSC, nilai jual produk perikanan yang berkelanjutan di pasar, hingga cost yang harus diinvestasikan untuk mengikuti FIP/AIP.
Salah seorang peserta diskusi di Surabaya, Bapak Farhan dari PT HMI mengatakan bahwa perusahaan siap mengikuti peraturan yang diinstruksikan jika itu mendukung perikanan yang berkelanjutan.
Perusahaan juga mengakui bahwa stok perikanan terus menurun. Perwakilan dari PT Sekar Laut, Bapak Danniel juga mengatakan ketertarikannya untuk mendukung program Seafood Savers dan hingga saat ini telah memasuki tahap identifikasi. Masukan dari peserta lebih banyak dari sisi peraturan dan investasi. Mereka mengharapkan adanya peraturan tegas tentang kapal-kapal asing yang mengambil ikan di Indonesia secara ilegal dan dorongan berinvestasi bagi para pengusaha lokal di industri perikanan agar perusahaan-perusahaan perikanan Indonesia dimiliki oleh bangsanya sendiri.
Rangkaian roadshow Diskusi Terbuka Seafood Savers ini diakhiri dengan kesimpulan agar masing-masing pihak melakukan sustainable fisheries practice pada tahapan yang kita mampu. Koordinator Seafood Savers, Margareth Meutia, di akhir acara menyampaikan harapannya agar perusahaan-perusahaan yang hadir hari ini dapat bergabung dengan Seafood Savers untuk bersama-sama membangun praktik perikanan Indonesia yang lebih baik. We #choose2save!