GENERASI MUDA, YANG MEMBUAT PERUBAHAN UNTUK LINGKUNGAN
Sebagai salah satu bentuk pencapaian visi Yayasan WWF-Indonesia yakni, ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia dilestarikan dan dikelola secara adil dan berkelanjutan, untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang, segala upaya dilakukan untuk mencapai hal tersebut dengan beberapa misi, salah satunya adalah dengan memberi perhatian khusus bagi pendidikan lingkungan, terutama bagi generasi muda.
WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat mengadakan pelatihan kepemimpinan bertajuk “Youth Leadership Training (YLT) 2015” yang dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 9 hingga 11 Mei 2015, yang bertempat di Gardenia Hotel, Resort and Spa di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penyelenggaraan kegiatan kali kedua yang bertema ‘Act for the Environment’ ini diikuti oleh 37 peserta muda dengan usia dari 16 hingga 22 tahun, yang berasal dari beberapa daerah di Kalimantan (Kalbar, Kalteng, Kaltara) hingga Pulau Borneo (Brunei Darussalam), termasuk 5 orang peserta Alumni dari penyelenggaraan YLT pertama di tahun 2013.
Kegiatan kepemimpinan ini bertujuan untuk membentuk figur seorang pemimpin yang memiliki kemampuan menginspirasi masyarakat luas, agar lebih memperhatikan aspek kelestarian dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Oleh karena itu, selama 3 hari, selain diberi bekal latihan kepemimpinan dan public speaking, peserta juga diberikan banyak pengetahuan seputar konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam, hingga materi gaya hidup ramah lingkungan.
Acara dibuka pada tanggal 9 Mei 2015 dengan sambutan dari Albertus Tjiu, Manajer Program Kalimantan Barat, WWF Indonesia, diikuti dengan acara pengakraban antar peserta, panitia, fasilitator dan alumni YLT. Pada hari kedua, peserta difokuskan ke dalam beberapa seminar dan diskusi mengenai isu konservasi, mulai dari konservasi satwa liar seperti orangutan, pesut dan bekantan, upaya manajemen hutan yang berkelanjutan, hingga materi moral dan etika konservasi. Pada kegiatan diskusi tersebut, peserta membedah suatu kondisi yang stereotip dengan cara mendorong pemikiran dan pemahaman kritis, selain itu juga diikuti beberapa simulasi yang mendorong jiwa kepemimpinan dari masing-masing peserta dalam bentuk games yang interaktif.
“Salah satu hal yang terpenting dalam leadership adalah komunikasi”, kata Albertus. “Beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam konsep leadership adalah seseorang yang mampu menjadi trendsetter, bukan hanya followers, mampu menyelaraskan kerjasama dengan lembaga/mitra lain, mampu meningkatkan kapasitas dirinya dan mengembangkan energi positif bagi lingkungan di sekitarnya, serta menjadi role model dalam keseharian”, tambah Albertus.
Pelatihan kepemimpinan ini, prosesnya dipimpin oleh Mario Antonius Birowo, Ph.D dari Universitas Atmajaya, Yogyakarta, selaku fasilitator kepemimpinan.
“Dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan ini, para peserta, yaitu anak-anak muda, diharapkan muncul dengan rasa dan warna baru pada diri mereka sendiri, memiliki peran dan tanggung jawab terhadap komunitas mereka, muncul konfidensi dan keberanian diri (intrinsik), serta keinginan untuk memberikan kembali pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain”, kata Anton.
Pada hari terakhir, peserta juga difasilitasi dengan beberapa seminar diskusi mengenai kemampuan jurnalistik serta fotografi. Kegiatan pada hari terakhir ditutup dengan menyusun rencana aksi dari masing-masing peserta. Mentor dan peserta bertemu untuk mematangkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam rencana aksi selama setahun untuk diterapkan di komunitas asal mereka dan rencana aksi ini dipresentasikan dari tiap kelompok pada acara penutupan kegiatan YLT 2015. Rencana aksi peserta YLT 2015 sangat beragam meliputi pelatihan kewirausahaan masyarakat yang berbasis lingkungan hingga mengadakan sosialisasi gaya hidup ramah lingkungan. Kemudian rangkaian acara YLT 2015 ini ditutup oleh Syahirsyah, Koordinator Komunikasi, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat.
Dari kegiatan ini pula para peserta mendapat dorongan atau motivasi untuk menggali lebih dalam lagi kualitas pribadi mereka, seperti visi dan pikiran positif, sebagai bekal untuk mengambil peran dalam pelestarian alam di masa sekarang dan akan datang.
“Bagi saya, penting untuk mengikuti kegiatan ini. Kehadiran saya di sini untuk menambah ilmu pengetahuan, agar saya bisa membawa bekal itu pulang ke kampung dan bisa diterapkan di lingkungan sekitar saya”, ungkap Hamidah salah satu peserta yang berasal Paloh, Kabupaten Sambas.
Dengan diadakannya kegiatan YLT 2015 ini, WWF-Indonesia berharap dapat menumbuhkan jiwa pemimpin yang tidak lupa akan pelestarian lingkungan pada setiap peserta. Saatnya bagi anak muda untuk aktif menjadi leader untuk aksi penyelamatan bumi!