DUTA-DUTA MUDA INDONESIA DUKUNG KAMPANYE EARTH HOUR DAN AJAK PUBLIK TERAPKAN GAYA HIDUP HIJAU
Oleh: Ciptanti Putri
Perhelatan kampanye global Earth Hour sudah di depan mata. Setelah empat aksi di sejumlah Kota pendukung Earth Hour Indonesia yang mengangkat tema-tema terkait gaya hidup hijau, publik kini mulai mengetahui pesan penting dari gerakan dan mempersiapkan diri untuk ikut berpartisipasi dalam selebrasi switch off atau pemadaman lampu dan alat-alat listrik yang tak terpakai selama 1 jam pada 29 Maret 2014, mulai pukul 20.30 – 21.30 waktu setempat.
Tak terkecuali duta-duta muda beberapa kontes bakat di Indonesia. Dengan antusias, mereka menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari kampanye yang berupaya menghemat konsumsi energi dan sumber-sumber daya alam ini. Kesungguhan mereka terekam saat mereka menghadiri acara konferensi pers “KolaborAKSI Serentak Hemat Energi dan Peringatan Hari Air Sedunia” di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Minggu (23/03) lalu. Duta-duta muda tersebut adalah Maria Rahajeng (Miss Indonesia 2014), Nabilla Shabrina (Putri Pariwisata Indonesia 2013), Nita Sofiani (Miss Earth Indonesia 2013), dan Nadhira Ulya Suryadi (Miss Scuba 2013).
Berbeda dengan yang lainnya, Nita Sofiani, Miss Earth Indonesia 2013, sudah terlibat aktif sejak aksi-aksi menjelang selebrasi switch off kampanye Earth Hour 2014. Pada aksi bertema #PlastikTakAsik dan #BijakKertas, tanpa sungkan Nita bergabung bersama para volunteer Komunitas Earth Hour Indonesia, bersama-sama memunguti sampah-sampah plastik dan kertas yang dihasilkan dari penyelenggaraan kegiatan car free day di kawasan Jln. Sudirman hingga Jln. Thamrin, Jakarta.
“Saya ikut bergabung dalam aksi-aksi tersebut atas inisiatif sendiri,” ujar alumni D3 Bahasa Inggris Universitas Kristen Maranatha ini. Saat itu, ia menyaksikan sendiri dampak buruk dari pelaksanaan sebuah kegiatan masyarakat: tumpukan sampah. Namun, ia juga gembira melihat antusiasme masyarakat Ibukota dalam mendukung kampanye Earth Hour Indonesia. Lebih lanjut, gadis ramah dan murah senyum yang mengaku memilih berjalan kaki untuk aktivitas jarak dekat ini berharap kampanye Earth Hour di Indonesia tidak sekadar formalitas. “Semoga gaya hidup hijau yang dicontohkan dalam aksi-aksi Earth Hour bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita,” ujarnya.
Serupa dengan Nita, Nabilla Shabrina, Putri Pariwisata Indonesia 2013, juga mengaku ikut mendukung kampanye Earth Hour Indonesia atas kemauannya sendiri. Ia merasa penting untuk terlibat karena isu yang diangkat oleh kampanye ini sejalan dengan misi yang diembannya.
“Isu lingkungan sangat erat hubungannya dengan pariwisata,” ujar mahasiswi Fakultas Teknik Material ITS Surabaya ini. Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi mengenai penerapan gaya hidup hijau dan eco tourism karena kelestarian situs-situs wisata sangat bergantung dari kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan berperilaku tidak merusak lingkungan. “Banyak aset wisata alam di Indonesia yang luar biasa indah ketika belum ramai dikunjungi wisatawan, kemudian berubah kotor dan rusak. Salah satu contoh yang saya saksikan sendiri perubahannya adalah Dreamland Bali,” ungkapnya.
Mengedukasi masyarakat mengenai isu lingkungan juga menjadi misi utama dari Nadhira Ulya Suryadi, Miss Scuba Indonesia 2013. Mojang Bandung penuh bakat yang pernah ikut bermain dalam film ‘Sokola Rimba’ arahan Riri Riza ini mengatakaan bahwa kelangsungan kehidupan di bawah laut sangat bergantung dari kondisi alam dan perilaku manusia di darat.
“Konservasi laut, olahraga scuba diving, dan pariwisata itu sangat berkaitan dan saling mendukung. Apa pun yang kita lakukan di atas air memiliki dampak terhadap kekayaan hayati di dalam laut,” tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung yang lulus dengan predikat cum laude ini. Nadhira melanjutkan, ia sangat mengapresiasi kampanye Earth Hour yang berusaha mengajak masyarakat untuk melakukan aksi yang berdampak pada kondisi bumi yang lebih baik. “Kampanye Earth Hour mengingatkan kita bahwa kita hidup di bumi yang kini kondisinya sudah sedemikian buruk. Kita bertanggung jawab atas keadaan ini. Earth Hour berhasil menggerakkan orang untuk melakukan aksi-aksi kecil, yang jika dilakukan bersama-sama akan membawa dampak luar biasa.”
Maria Rahajeng, Miss Indonesia 2014, mengatakan sangat senang dapat ikut menyebarkan pesan kampanye Earth Hour Indonesia. Menurut alumni Fakultas Komunikasi Universitas Pelita Harapan yang lulus dengan predikat cum laude ini, gerakan seperti kampanye Earth Hour memang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
“Saat ini masyarakat harus mengubah mind setting agar lebih percaya diri dalam menjadi agen perubahan, meski lewat aksi yang kecil,” ujarnya. “Saya melihat Earth Hour memiliki peran yang sangat penting karena mampu menggerakkan masyarakat dan organisasi-organisasi untuk melakukan aksi demi bumi yang lebih baik.” Maria lebih lanjut merencanakan akan lebih aktif dalam membawa pesan konservasi lingkungan. “Saya ingin bekerja sama dengan Program ‘My Baby Tree’ dan spread the message bahwa dengan hanya berdonasi seratus lima puluh ribu Rupiah, mereka sudah bisa menanam pohon dengan mudah dan bertindak nyata untuk kelestarian alam.”