AKTIVIS PERINGATKAN KEBAKARAN HUTAN KARENA EL NINO
"Tahun ini diperkirakan mengalami kekeringan yang parah, aktivis lingkungan peringatkan pemerintah mengambil tindakan cepat mencegah kebakaran hutan yang maha dahsyat.
WWF-Indonesia dan Forest Watch Indonesia Jumat ini mengatakan, pemerintah harus memperingatkan perusahaan kehutanan, perkebunan dan masyarakat setempat yang tinggal dekat hutan untuk menghentikan membakar hutan untuk membuka lahan tanah.
""Jika tidak, kita akan menderita lagi dari skala besar kebakaran hutan selama fenomena El Nino tahun ini,"" kata Dedi Hariri, WWF-Indonesia kepada The Jakarta Post.
""Satu hal yang pasti untuk tahun ini, kebakaran hutan dan lahan akan lebih luas dari tahun 2007 dan 2008. Puncak kebakaran terjadi sekitar September dan Oktober.""
Hariri peringatkan El Nino tahun ini akan lebih lama dan menyebabkan musim kemarau lebih parah.
El Nino merupakan fenomena yang terkait dengan cuaca panas tropis air di Samudera Pasifik. Itu terjadi setiap dua sampai lima tahun dan berlangsung sekitar 12 bulan. Indonesia mengalami fenomena ini dari tahun 2002 dan 2006.
WWF-Indonesia mendeteksi sekitar 31.648 fasilitas hotspot kebakaran hutan pada 2007 dan 32.838 pada 2008. Sampai saat ini, telah terdeteksi 9.841 fasilitas hotspot kebakaran hutan, yang sebagian besar di Riau (4.581 fasilitas hotspot) dan Kalimantan Barat (1010).
Hariri mengatakan 50 persen hotspot tersebar di tanah pertanian milik masyarakat lokal, kemudian hutan konservasi. Sisanya berada di perkebunan.
Katanya perusahaan kehutanan dan perkebunan biasanya mengambil keuntungan dari musim ini untuk membersihkan hutan.
""Seperti praktik slash-and-bum berulang kali terjadi pada musim kemarau, namun tidak ada nama besar yg dipenjarakan sebagai alat untuk menghentikan kebakaran hutan,"" katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Kamis peringatan dari kedatangan El Nino, yang dapat menimbulkan kemarau panjang berjalan dari September 2009 ke Februari 2010.
Yudhoyono mengatakan Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memantau perkembangan El Nino.
Kebakaran hutan merupakan kejadian tahunan di seluruh Indonesia selama musim kemarau. Pada tahun 2006, 145.000 fasilitas hotspot yang terdeteksi, sehingga kedua musim terburuk sejak 1997.
Pada tahun 1997, kebakaran hutan Indonesia berpaling ke dunia ketiga terbesar emitter gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, pemerintah harus minta maaf ke Singapura dan Malaysia karena polusi udara di negara-negara tersebut disebabkan kabut kebakaran darai Indonesoa.
Wirendro Sumargo, Koordinator Kampanye Publik dan Dialog Kebijakan Forest Watch Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah belum sepenuhnya serius menangani kebakaran hutan.
""Pemerintah harus meningkatkan pengawasan di lapangan dan menjatuhkan hukuman yang lebih ketat pada pelaku; jika tidak, nol kebakaran hutan akan tetap menjadi mimpi besar,"" ujarnya.
""Tidak sulit untuk menentukan pelaku dari kebakaran hutan, jika pemerintah hanya akan memiliki. Yang sederhana, dengan menunjukkan daerah di peta.""
Wirendro juga banyak peringatkan bahwa pelaku telah berusaha menyalahkan pemanasan global penyebab kebakaran hutan.
""Jangan salahkan El Nino yang menyebabkan kebakaran hutan,"" katanya.
""Kami tidak akan mengalami kebakaran hutan, kecuali warga yang membakar.""
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta mengatakan kepada Antara bahwa El Nino akan meningkatkan defisit anggaran negara oleh 1,5 menjadi 1,7 persen.(Adianto P. Simamora/Jakarta Post)