WWF DAN MITRA DUKUNG PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI MALUKU TENGGARA
Oleh: Amkieltiela (Marine Science and Knowledge Management Officer, WWF-Indonesia)
Dalam rangka penyusunan rencana teknis pemanfaatan kawasan konservasi dan identifikasi target investasi di Kabupaten Maluku Tenggara, WWF-Indonesia bersama dengan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKJI-KKP) dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB), mengadakan survei ke beberapa lokasi di Kei Kecil, pada pertengahan Mei 2015.
Survei dimulai dari lokasi budidaya rumput laut di Ohoi Letvuan, kepiting bakau di Ohoi Evu, dan bagan di Ohoi Selayar. Ketiga lokasi survei ini memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan komoditas perikanan di wilayah tersebut.
Selain berada di dalam kawasan konservasi Taman Pulau Kecil Kei Kecil, komoditas rumput laut Ohoi Letvuan juga tercantum di dalam cluster II dari VI pengembangan komoditas rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Sementara itu, Ohoi Evu memiliki ekosistem mangrove yang terhitung sehat sehingga menjadikan wilayah tersebut sebagai penghasil komoditas kepiting bakau. Sedangkan Ohoi Selayar dikenal sebagai kampung nelayan yang berpengaruh di Kabupaten Maluku Tenggara.
Hasil survei tersebut lalu didiskusikan lebih lanjut di sebuah Focus Group Discussion (FGD), dengan tujuan untuk melakukan tabulasi prioritas penanggulangan ancaman di Kabupaten Maluku Tenggara. Ancaman-ancaman tersebut seperti penggunaan bom dan racun/potas dalam menangkap ikan, eksploitasi spesies langka, pembuangan sampah (waste) sembarangan, dan perusakan karang. Tabulasi prioritas penanggulangan ancaman inilah yang akan dijadikan bahan rekomendasi dalam penyusunan rencana teknis pemanfaatan kawasan konservasi dan identifikasian target investasi di Kabupaten Maluku Tenggara.
Walaupun tools untuk bahan rekomendasi sudah mulai terkumpul dari survei awal, tim masih melakukan survei lanjutan di lokasi komoditas perikanan budi daya lainnya, demi melengkapi materi-materi untuk bahan rekomendasi tersebut. Lokasi-lokasi survei lanjutan diantaranya Ohoi Debut, Pulau Ohoiwa, Pulau Ohoiew, dan Pantai Ngur Bloat. Selain survei lokasi komoditas perikanan budidaya, tim survei juga melakukan observasi biota laut di Tanjung Ohoi Ngilngof.