TFCA 2 KALIMANTAN DISOSIALISASIKAN DI KUTAI BARAT
Sendawar (10/10). Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Barat, Drs. Aminuddin,M.Si, membuka Sosialisasi Program Tropical Forest Conservation Action (TFCA 2) Kalimatan di Ruang Diklat lantai 3, Kantor Bupati Kutai Barat, Rabu, 10 Oktober 2012. Bupati Kutai Barat dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Drs. Aminuddin, M.Si, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim TFCA yang telah memenuhi undangan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk melakukan sosialisasi program. “Pemerintah Kabupaten Kutai Barat memiliki komitmen dalam upaya konservasi dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan hutan yang lestari, yang sejalan dengan misi kabupaten dalam pengelolaan sumber daya alam secara efisien dan pelestarian lingkungan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Kutai Barat,” katanya.
Sedangkan Kepala Bappeda Kabupaten Kutai Barat, Ir. Finsen Allotodang, M.Si, dalam presentasinya menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Barat secara nyata telah menegaskan komitmennya dalam pengelolaan hutan dan pelestarian lingkungan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Program TFCA 2 akan sangat membantu pelaksanaan kegiatan Heart of Borneo (HoB) dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan, dan pelestarian lingkungan di Kutai Barat,” ungkapnya.
Di lain pihak, Nasir Foead, Direktur Konservasi WWF Indonesia, menyatakan tujuan dari sosialisasi ini adalah, “menyampaikan informasi program TFCA 2 dan kerangka program yang akan diimplementasikan kepada para pihak serta mendiskusikan dan mengumpulkan isu-isu program atau kegiatan penting yang ada di daerah, yang memungkinkan untuk dimasukkan dalam penyusunan rencana implementasi TFCA 2 Kalimantan, khususnya di Kabupaten Kutai Barat."" Terkait dengan peran WWF Indonesia dalam TFCA 2 dan program konservasi WWF Indonesia, Nasir menyatakan bahwa sebagai salah satu anggota dewan pengawas program TFCA 2 ini, WWF Indonesia akan memonitor pelaksanaan program untuk pelestarian lingkungan dan pengembangan kapasitas lembaga-lembaga masyarakat agar berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, khususnya di Kabupaten Kutai Barat. Program TFCA juga akan mendukung pelaksanaan program konservasi di kawasan HoB di Kutai Barat. “Pelaksanaan dan keberhasilan progam TFCA 2 akan memerlukan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten, masyarakat lokal, lembaga adat, sektor swasta, dan organisasi non pemerintah,"" tambahnya. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa WWF Indonesia akan tetap menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program HoB di wilayah Kutai Barat.
Hadir dalam sosialisasi ini utusan dari Departemen Kehutanan, USAID, Bappeda, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pekerjaan Umum, Presidium Dewan Adat Kutai Barat, Lembaga Adat Bentian dan Sekolaq, Kecamatan Linggang Bigung, Kecamatan Bentian Besar, Badan Lingkungan Hidup, BPMK, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Perikanan, dan Peternakan, YPSS, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, WWF Indonesia, TNC, Kehati, Tim Pengelola Gunung Eno Linggang Melapeh, Pengelola Gunung Menaliq dan Simpukng Ulin Penarung, Humas Setkab, Harian Kaltim Post, Tribun Kaltim, Pos Kota, Swara, dan Sinar Pagi.
Selama di Kutai Barat, Tim TFCA 2 juga melakukan sosialisasi TFCA melalui Radio 104.1 Sendawar FM, HoB, dan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi penting dan relevan dengan konteks pengembangan program TFCA Kalimantan. Lokasi yang dikunjungi meliputi Kampung Linggang Melapeh, Penarung, Cagar Alam Kersik Luway, wilayah hutan produksi PT Ratah Timber, dan wilayah konsesi perkebunan kelapa sawit.