PUBLIKASI PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL KRUSTASEA 2017: “MENUJU PENGELOLAAN PERIKANAN KRUSTASEA YANG BERKELANJUTAN DI INDONESIA”
Oleh: Faridz R. Fachri (Capture Fisheries Officer, WWF-Indonesia)
Simposium Nasional Krustasea 2017 telah diselenggarakan pada 15-16 Mei 2017 di Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Atas kerja sama beberapa pihak, antara lain: Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) dengan Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan), Institut Pertanian Bogor (IPB), Yayasan TAKA dan WWF-Indonesia, simposium ini diikuti oleh berbagai instansi yang terlibat dalam pengkajian dan pengelolaan perikanan krustasea di Indonesia, mulai dari pemerintah, peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati lingkungan. Penyelenggaraan Simposium Nasional Krustasea 2017 bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian dan kajian ilmiah terbaru terkait perikanan (tangkap) krustasea ekonomis penting konsumsi yang meliputi sumber daya udang, kepiting bakau, lobster, rajungan, udang mantis, dan udang kipas di Indonesia. Kegiatan ini membahas mengenai juga rekomendasi kebijakan dan pengelolaan perikanan tangkap krustasea di Indonesia.
Simposium Nasional Krustasea 2017 juga telah menghasilkan enam rumusan hasil simposium terkait strategi untuk pengelolaan perikanan krustasea berkelanjutan di Indonesia, yakni: 1) mengkaji status stok krustasea; 2) melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi hasil pengkajian stok krustasea dan penerapannya dalam pengelolaan krustasea; 3) melengkapi Rencana Pengelolaan Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan yang sudah ada sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2004 Pasal 7; 4) melakukan pengenalan, pengembangan dan implementasi pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management/EAFM); 5) melakukan pengembangan riset aplikasi sertifikasi ekolabel dalam penilaian status stok, dampak terhadap perikanan dan lingkungan, dan kriteria sistem pengelolaan perikanan dan krustasea, serta; 6) menguatkan kelembagaan pengelolaan perikanan krustasea skala kecil untuk mengatasi permasalahan tata kelola perikanan khususnya rajungan, kepiting bakau, dan lobster.
Sebanyak 44 dari 59 karya tulis ilmiah yang terseleksi, dipresentasikan sesuai dengan tiga tema utama yang ditentukan panitia dan dilakukan penilaian serta penyuntingan baik secara substansi dan sistematika oleh tim ahli yang diketuai oleh Prof. Ali Suman, beranggotakan: Prof. Dr. Ngurah N. Wiadnyana, DEA, Prof. Dr. Sonny Koeshendrajana, M.Sc., Drs. Bambang Sumiono, M.Si., Ir. Duto Nugroho, M.Si., Dr. Umi Muawanah, Dr. Andin Taryoto, dan Muhammad Yusuf, M.Si. Karya tulis ilmiah hasil kegiatan Simposium Krustasea 2017 dirangkum dalam sebuah prosiding yang juga telah melewati proses penyuntingan oleh tim ahli.
Setelah melalui seleksi pasca-simposium, terdapat beberapa karya tulis ilmiah yang layak untuk dapat dipublikasikan dalam artikel ilmiah, antara lain: 8 judul submit di Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI), 7 judul submit di Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia (JKPI), 9 judul submit di BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, dan 1 judul submit di Jurnal Kelautan (JK), dan 34 judul proses di prosiding. Dari 34 judul tersebut, hanya 22 judul saja yang dapat diterbitkan. Prosiding diterbikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Pusriskan – Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) tahun 2017 (ISBN 978-979-789-054-4). Download Full PDF Prosiding Simposium Krustasea 2017
Semoga dengan diselenggarakannya kegiatan Simposium Nasional Krustasea 2017 serta telah diterbitkannya Prosiding Simposium Nasional Krustasea 2017 dapat memberikan manfaat dalam pengembangan perikanan tangkap krustasea di Indonesia. WWF-Indonesia juga berharap simposium tentang perikanan krustasea ini dapat dilakukan secara reguler agar data dan informasi ilmiah tentang krustasea dapat terus diperbaharui dalam mendukung upaya perbaikan pengelolaan perikanan di Indonesia.