PASAR SEMESTA, BUKAN PASAR BIASA
Oleh: Margareth Meutia
Memasuki akhir tahun 2017, kegiatan komunitas untuk mengedukasi konsumen urban mengenai aksi konsumsi berkelanjutan (sustainable consumption) di bawah proyek ‘Sustainable Consumption and Production – Thailand, Indonesia, Philippine’ (SCP-TIP) mulai terlaksana sejak bulan Desember ini dengan dilaksanakannya kegiatan ‘Pasar Semesta’. Bertempat di Union Yoga di daerah Dharmawangsa, Jakarta Selatan, kegiatan Pasar Semesta berlangsung selama 2 hari pada tanggal 2 dan 3 Desember 2017. Kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas Project Semesta—sebuah komunitas beranggotakan para pelaku sustainable small and medium enterprises (SMEs)—bertujuan mengedukasi konsumen kelas menengah atas di Jakarta mengenai gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) dalam bentuk pasar rakyat yang menampilkan produk-produk berkelanjutan dan berbagai kegiatan seperti workshop, movie screening dan diskusi yang mengangkat topik sustainability.
Pesan mengenai ‘sustainable consumption’ berupaya disampaikan senyata mungkin di Pasar Semesta dengan menghadirkan produk-produk konsumen yang memenuhi kriteria sustainability. Salah satunya adalah hidangan vegan yang disajikan oleh Burgreens yang seluruh bahan bakunya berasal dari pertanian organik dan proses produksinya mengedepankan kesejahteraan petani hingga pegawai yang bekerja di outlet Burgreens. Sejumlah produk busana juga ditemukan di Pasar Semesta yang proses produksinya menggunakan bahan-bahan alami untuk mencegah terjadinya pencemaran air yang biasa ditimbulkan oleh industri tekstil konvensional. Produk-produk busana ini juga mempraktikkan pemberian upah yang wajar bahkan lebih tinggi dari industri tekstil pada umumnya demi mewujudkan kesejahteraan pengrajin tekstil hingga di masa yang akan datang.
Eduksi seputar aksi konsumsi berkelanjutan lainnya hadir dalam bentuk toko curah, yaitu penjualan produk sehari-hari, mulai dari bahan makan hingga produk pembersih yang dilakukan tanpa menggunakan kemasan. Para pengunjung yang hendak membeli produk di toko curah ini didorongkan untuk membawa kemasan sendiri guna mengurangi produksi sampah kemasan plastik. Di pojok pasar lainnya juga terlihat area penjualan dan penukaran barang-barang second atau pre-loved alias barang-barang bekas dengan kondisi masih layak pakai. Praktik ini sangat jarang ditemui di tempat perbelanjaan manapun namun memiliki arti yang signifikan dalam membantu penghematan sumber daya dan meminimalkan produsi limbah.
Berbagai sesi workshop, diskusi, dan movie screening yang menghadirkan public figures dan influencers pun diadakan dalam upaya memberikan informasi selengkap mungkin untuk membangun pemahaman publik yang jelas mengenai prinsip produksi dan konsumsi berkelanjutan. Kegiatan Pasar Semesta diperkirakan berhasil mengundang kehadiran hingga 500 peserta yang pada umumnya adalah penduduk Jabodetabek dengan jangkauan usia antara 20-50 tahun.